Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dismenore Pada Remaja Di SMA Pemuda Banjaran Bandung

  • Sri Hayati Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya
  • Selpy Agustin Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya
  • Maidartati Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya
Keywords: Remaja, Menstruasi, Faktor-Faktor Dismenore

Abstract

Dismenore merupakan suatu fenomena simptomatik pada saat menstruasi meliputi nyeri perut, kram dan sakit punggung bawah. Dismenore dibagi menjadi 3 derajat yaitu ringan, sedang dan berat. Ada beberapa faktor yang akan diteliti yaitu faktor nutrisi, pola menstruasi, riwayat keluarga dan kejadian dismenore. Dampak yang terjadi pada siswi remaja bila masalah dismenore primer ini tidak ditangani adalah aktifitas menurun, kesulitan berkonsentrasi pada pelajaran dan pekerjaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer di SMA Pemuda Banjaran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini penulis menggunakan desain korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah populasi responden sebanyak 117 siswi remaja . Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik Total Sampling dengan jumlah responden 117 siswi remaja. Analisa univariat pada penelitian ini akan dipresentasekan dengan menggunakan rumus prasentase kemudian dibuat menjadi distribusi frekuensi. Analisa bivariat untuk mengetahui faktor yang berhubungan peneliti menggunakan Chi-Square untuk mengetahui status nutrisi, pola menstruasi dan riwayat keluarga berhubungan atau tidaknya, sedangkan peneliti menggunakan Spearmant Rank untuk mengatahui hubungan pola menstruasi dengan kejadian  dismenore primer. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara status nutirisi dengan kejadian dismenore primer dengan nilai p-value 0,01, tidak terdapat hubungan antara pola menstruasi dengan kejadian dismenore primer dengan nilain p-value 0,810 dan nilai korelasi 0,24, terdapat hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenore primer dengan nilai p-value 0,03 dan terdapat hubungan antara riwayat kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore primer dengan nilai p-value 0,03. Sehingga disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer antara lain status nutrisi, riwayat keluarga dan kebiasaan olahrga. Sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian dismenore primer yaitu pola menstruasi.  Disarankan kepada siswi SMA Pemuda Banjaran yang mengalami dismenore primer dengan status gizi underwight agar merubah pola makan dengan teratur dengan asupan nutrisi yang seimbang dan olahraga teratur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abass, M.Q. (2012) Evaluation of Serum Magnesium, Hemoglobin and Body Mass Index in Dismenoreric Women in Tikrit City/Iraq. Tikrit: Tikrit Journal of Pure Science 17 (4) 2012.

Ade, S., Sarwinarti., Purwati, Y. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore Primer di Pondok Pesantren Al-Imdad Yogyakarta.

Anisa, M. V. (2015). The effect of exercises on primary dysmenorrhea. Jurnal Majority, 4(2).

Anwar, C., & Rosdiana, E. (2019). Hubungan Indeks Masa Tubuh dan Usia Menarche dengan Kejadian Dismenorea pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Samudera tahun 2015. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 2(2), 144-153.

Astuti. A.P. (2017). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Dismenore pada Remaja. Jurnal Kebidanan. Volume 09. Nomor 02.

Beddu ,S., Mukarramah, S., & Lestahulu, V. (2015). Hubungan Status Gizi dan Usia Menarche dengan Dismenore Primer pada Remaja Putri.SEAJOM : The Southeast Asia Journal of Midwifery, 1(1), 16-21.

Bobak (2005) buku ajaran keperawatan maternitas edisi empat. Jakarta : EGC

Elvira Aditiara, B., & Wahyuni, S. (2018). Hubungan Antara Usia Menarche Dengan Dysmenorrhea Primer (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Ammar, U. R. (2016). Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol. 4, No. 1 , 37– 49

Bobak (2005) buku ajaran keperawatan maternitas edisi empat. Jakarta : EGC

Fajaryati, N. (2012). Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore Primer Remaja Putri di SMPN 2 Mirit Kebumen. Jurnal Komunikasi Kesehatan. Edisi 4. Volume 3. No.01.

Hanum SMF, dan Nuriyanah T. E., (2016), Dismenore dan Olahraga pada Remaja di SMK Muhammadiyah 1 Taman. Jurnal Unimus. 1: 337-343.

Haryanti, S.R., Kurniawatai. D. (2017). Hubungan Frekuensi Olah Raga Aerobik dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Putri.Jurnal Profesi. Volume 14. Nomr 2.

Kusmiran, E. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita, cetakan kedua, Salemba Medika, Jakarta, Indonesia.

Mansyur. (2009). Psikologi Ibu dan Anak Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Manuaba, IBG. (2009). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga

Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., Manuaba, I. B. G. (2010). Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: Trans Info Media.

Marlina. R., Rosalina., Puwaningsih.P. (2013). Pengaruh Senam Dismenore Terhadar Penurunan Dismenore pada Remaja Putri di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati. Jurnal Keperawatan Maternitas Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Volume 1. Nomor 2.

Marmi. (2013). Kesehatan

Reproduksi.Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Medicastore. (2004). Quercetin. www.medicastore.com. 24 Oktober 2008.

Novia & Puspitasari N. (2006). Faktor Resiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore Primer. The Indonesian Journal Of Public Health Vol 4 No 6 : 96-104

Nugroho, A., Bertalina, B., & Marlina, M. (2016). Hubungan Antara Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Dengan Kejadian Menarche Dini Pada Siswi Sd Negeri 2 Di Kota Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan, 6 (1).

Ozerdogan, Nebahat., Sayiner, Deniz., Ayranci, Unal., Unsal, Ayramci dan Giray, Sevgi. (2009). Prevalence and Predictors of Dysmenorrhea Among Students at A University in Turkey. International Journal of Gynaecology and Obstetrics: The Official Organ of The International Federation of Gynaecology and Obstetrics. Vol. 107 No. 1 Juli (2009).

Pakaya, (2014). Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian Dismenore Primer pada Siswi Kelas VIII SMPN 6 Gorontalo Tahun (2013). Universitas Negeri Gorontalo

Poter, P. A., & Perry, A. G. (2010). Fundamental keperawatan konsep, proses dan praktek (Alih bahasa: R. Komalasari) (edisi 4). Jakarta: EGC.

Pundati dkk. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswa Semester VIII Universitas Jendral Soedirman Purwokerto. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 8. No. 1. Halaman 40-48

Sari, D., Nurdin, A. E., & Defrin, D. (2015). Hubungan Stres dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(2).

Sari, A. P. (2017). Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenorea pada Siswi SMK Swasta Istiqlal Deli Tua Kabupaten Deli Serdang

Sirait, D. S. O. (2014). Faktor–Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014. Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi, 1(4).

Sophia, F. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Dismenore Pada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Trimayasari, D & Kuswandi, K (2014). Hubungan Usia Menarche dan Status Gizi Siswi SMP Kelas 2 dengan Kejadian Dismenore. Jurnal Obstetrika Scientia. Volume 2. Nomor 2.

Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kandungan.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Published
2020-04-30
How to Cite
Hayati, S., Agustin, S., & Maidartati. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dismenore Pada Remaja Di SMA Pemuda Banjaran Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 8(1), 132-142. Retrieved from http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/262

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>