PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN BPJS KLINIK KIRANA MEDIKA BANDUNG
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pelayanan kesehatan prima merupakan komponen penting dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Akses dan mutu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai garda terdepan pemberian layanan kesehatan peserta JKN-KIS harus terpenuhi dengan baik, sehingga derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat meningkat. Angka kontak pasien peserta BPJS di FKTP adalah salah satu indikator penilaian kinerja FKTP. Upaya untuk menjaga angka kontak yang tinggi adalah dengan meningkatkan angka kunjungan ulang pasien peserta BPJS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh 5 (lima) dimensi mutu pelayanan kesehatan yaitu bukti langsung (tangibles), kehandalan (reliability), empati (empathy), rasa aman (safety) dan daya tanggap (responsiveness) terhadap minat kunjungan ulang, untuk mengetahui dimensi yang paling berpengaruh dan seberapa besar pengaruhnya terhadap minat kunjungan ulang pasien BPJS Klinik Kirana Medika Bandung. Populasi penelitian ini adalah pasien BPJS di Klinik Kirana Medika Bandung dengan jumlah populasi 150 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pembagian kuisioner. Instrumen statistik yang digunakan adalah analilis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square, dan analisis multivariat dengan analisis regresi logistik dan linier. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dimensi buki langsung (tangibles), kehandalan (reliability) dan daya tanggap (responsiveness) berpengaruh signifikan terhadap minat kunjungan ulang pasien BPJS di Klinik Kirana Medika Bandung, serta dimensi mutu pelayanan yang paling berpengaruh adalah dimensi bukti langsung (tangibles) dengan pengaruh sebesar 41.3%.
Excellent health services are an important component in the implementation of the National Health Insurance Program – Healthy Indonesia Card (JKN-KIS). Access to and quality of First Level Health Facilities (FKTP) as the front line in providing health services for JKN-KIS participants must be met properly, so that the community's health status and productivity will increase. The contact number of BPJS participant patients in FKTP is one of the indicators for assessing FKTP performance. The effort to maintain a high number of contacts is to increase the number of visits to BPJS patients. The purpose of this study was to determine the effect of the 5 (five) dimensions of health service quality, namely tangibles, reliability, empathy, safety, and responsiveness to interest in revisit, to find out the most influential dimension and how much influence it has on the intention to revisit of BPJS patients at Kirana Medika Clinic Bandung. The population of this study were BPJS patients at the Kirana Medika Clinic in Bandung with a total population of 150 people. The sampling technique used is purposive sampling. This type of research is a quantitative method with data collection techniques through the distribution of questionnaires. Statistical instruments used were univariate analysis, bivariate analysis with chi-square test, and multivariate analysis with logistic and linear regression analysis. Based on the results of the study, show that the dimensions of tangibles, reliability, and responsiveness have a significant effect on the intention to revisit BPJS patients at Kirana Medika Clinic in Bandung, and the most influential dimension of service quality is the tangibles dimension with an influence of 41.3%.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Azwar, A. (2011). Menuju Pelayanan yang lebih Bermutu, Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2020). Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2020, Bandung.
DJSN, 2021. Dewan Jaminan Sosial Nasional tahun 2021 Sistem Monitoring Terpadu tentang Jumlah Kepersertaan dan Jumlah Kunjungan Fasilitas Kesehatan JKN. http://sismonev.djsn.go.id/kepesertaan
Kotler, Philip dan Keller. (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedua belas, PT. Indeks, Jakarta.
Mustika, Dewi. (2019). Kepuasan Pasien Terhadap Layanan Rawat Inap RSUD Jagakarsa Tahun 2017/2018. Universitas Indonesia, Depok.
Permenkes RI. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 06 tahun 2022 tentang Penggunaan Pelayanan Jasa Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan dalam Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah
PPSDMK, Permenkes. (2017). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan 1: Quality Assurance. Buku Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK).
Sabarguna, B. S. (2004). Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Edisi Kedua. Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.
Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, D.D. Gremler. (2013). Services Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm 6thed. Mc.Graw-Hill. Boston.