Hubungan Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia
Abstract
Laju perkembangan penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini sedang menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah serta proporsi penduduk lansia. Proses penuaan yang dialami lansia tidak hanya berpengaruh terhadap segi kehidupan tetapi juga akan diikuti dengan kemunduran fisik dan juga mental. Kemunduran tersebut dapat berdampak pada terjadinya depresi pada lanjut usia. Depresi merupakan masalah mental yang paling banyak ditemui pada lansia dengan prevalensi depresi pada lansia didunia sekitar 8 - 15%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan activity of daily living (ADL) dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional dengan rancangan Cross Sectional. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik Non Probability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua lansia yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 60 lansia. Pengumpulan data dengan kuesioner barthel index untuk mengukur kemampuan ADL lansia yang masih dapat dilakukan dan geriatric depression scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi pada lansia. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji Rank Spearman. Analisis bivariat menggambarkan bahwa tingkat activity of daily living lansia mandiri (56,7%), tingkat depresi lansia yang tidak mengalami depresi (43,3%). Uji statistik menunjukkan ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung dengan nilai p-value (0,000) <0,05 Hₐ diterima searah dengan tingkat korelasi cukup sedang (0,442). Ada hubungan activity of daily living dengan tingkat depresi di Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay Kabupaten Bandung, diharapkan pihak panti dapat mempertahankan activity of daily living (ADL) agar tingkat depresi pada lansia tidak meningkat.
Downloads
References
Andini, N.K (2013). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia Masih
Bekerja.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatik. Jakarta: Rineka Cipta
Aspiani, R.Y. (2014). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: Trans Info Media.
Badan Pusat Statistik (2016). Data Sensus Provinsi Jawa Barat website https://jabar.bps.go.id/dynamictable/2016/10/06/15/proyeksi-jumlahpenduduk-provinsi-jawa-barat-2010-2016.html
Dewi, Sofia Rhosma. (2016). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish.
Hardywinoto & Setiabudhi, T. (2014). Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka Utama
Kaplan, H.I., Sadock, B.J. (2010). Sinopsis Psikiatri, Jilid II (Dr. Widjaya Kusuma, Trans). Ciputat-Tanggerang: Binarupa Aksara.
Kholifah Siti Nur (2016). Keperawatan Gerontik ,Jakarta Selatan, Pusdik SDM Kesehatan
Khoiriyah, N. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Lansia Berkunjung ke Posyandu Lansia di RW 11 Kelurahan Margorejo SKecamatan Cepiring Kabupaten Kendal.
Niko (2016). Hubungan Tingkat Kemandirian Dalam Activity Daily Living (ADL) Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia di Graha Werdha Marie Joseph Pontianak dan Graha Werdha Kasih Bapa Kabupaten Kubu Raya. Universitas Tanjung Pura Pontianak.
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Relawati, A. (2010). Hubungan antara Tingkat Depresi dengan Interaksi Sosial di Panti Werdha Dharma Bhakti Surakarta. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yosep, Iyus., Sutini, Titin. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa (dan Advance Mental Health Nursing). Bandung: Refika Aditama