TRADISI NGARUANG SANTEN PADA PERSPEKTIF KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DI KAMPUNG SAPAN DESA SUMBERSARI
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Adanya tradisi slametan dari siklus kehidupan manusia yaitu salah satunya adalah fase kelahiran. Tradisi yang memiliki peranan penting di fase kelahiran adalah tradisi tembuni di lokasi penelitian yang dilakukan disebut sebagai tradisi ngaruang santen. Tujuan penelitian ini adalah untuk bagaimana tradisi ngaruang santen pada perspektif komunikasi antarbudaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan paradigma post positivisme. Informan sebanyak 6 orang dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dianalisis dengan metode Analysis Interactive dari Miles dan Huberman yaitu melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan tahapan pelaksanaan tradisi ngaruang santen adalah mengubur ari-ari bayi baru lahir. Selanjutnya ditemukan alasan masyarakat di Kampung Sapan mengapa mereka masih mempercayai dan masih menjalankan tradisi ngaruang santen yaitu melalui kebiasaan masyarakat yang diajarkan oleh leluhur dan nenek moyang hingga saat ini. Serta ditemukan makna simbolik dari tradisi ngaruang santen yaitu masyarakat meyakini bahwa dengan melakukan tradisi dapat mempercepat proses penyembuhan dan pengeringan pada tali pusar bayi dan agar bayi memiliki kehidupan yang baik di masa depan.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Hakim, A. A., Khatimah, K., & Yurianto, R. (2024). Tradisi Rereb Bagi Masyarakat Siremeng: Perpaduan Nilai Budaya Jawa dan Ajaran Agama Islam. Alhamra Jurnal Studi Islam, 5(1), 41–53.
Hidayat, D., Kuswarno, E., & Hafiar, H. (2023). Public Relations Budaya (Nunik Siti Nurbaya (ed.); 1 ed.). Simbiosa Rekatama Media.
Humairoh, S., & Mufti, W. Z. (2021). Akulturasi Budaya Islam Dan Jawa Dalam Tradisi Mengubur Tembuni. Khazanah: Jurnal Studi Islam dan Humaniora, 19(2), 264–278.
KBBI. (2022). Arti Kata “tembuni” Menurut KBBI. https://kbbi.co.id/arti-kata/tembuni
Mohd Mokhtar, R. A., & Sa‘ari, C. Z. (2016). Sinkretisme dalam Adat Tradisi Masyarakat Islam. Journal of Usuluddin, 43(1), 69–90. https://doi.org/10.22452/usuluddin.vol43no1.3
Murdiyanto, E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Aplikasi disertai Contoh Proposal) (April 2020). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat UPN ”Veteran” Yogyakarta Press. http://www.academia.edu/download/35360663/METODE_PENELITIAN_KUALITAIF.docx
Oktaviana, D. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Upacara Wetonan Pada Masyarakat Hindu Etnis Jawa. Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(2), 319–332. https://doi.org/10.37329/cetta.v3i2.457
Pamungkas, B., Noupal, M., Murtiningsih, M., & Fitriyana, N. (2022). Tradisi “Rajah”: Terapi Mistik Dalam Kepercayaan Masyarakat Suku Jawa di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Jurnal Studi Agama, 6(1), 12–28. https://doi.org/10.19109/jsa.v6i1.12849
Panhwar, D. A. H., Ansari, D., & Shah, A. (2017). Post-positivism: An Effective Paradigm for Social and Educational Research. International Research Journal Arts & Humanities (IRJAH), 45, 253–260.
Pratama, N. A., & Hidayat, D. (2020). Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Memaknai Social Distancing. Jurnal Digital Media dan Relationship, 2(1). https://doi.org/10.51977/jdigital.v2i1.270
Rizkyawati, A. D. (2023). Tradisi Penguburan Ari-Ari di Masyarakat Kampung Jujuluk Dan Kaitannya Dengan Interaksi Sosial Di Masa Kini. Jurnal HAK, 1(1), 35–44. https://doi.org/https://doi.org10.10.30656/jhak.vlil.6752
Suherdiana, D. (2015). Konsep Dasar Semiotika dalam Komunikasi Massa menurut Charles Sanders Pierce. Jurnal Ilmu Dakwah, 4(12), 371. https://doi.org/10.15575/jid.v4i12.399
Yasmin, P. (2023). Ngubur Ari-Ari Versi Desa Mekar Kondang Kabupaten Tangeran: Kajian Antropolinguistik. SeBaSa, 6(2), 234–243. https://doi.org/10.29408/sbs.v6i2.17528
Yuliana. (2019). Perlakuan Orang Tua Terhadap Tembuni Bayi Perspektif Hukum Islam (Studi Pada Masyarakat Di Kota Palangka Raya). IAIN Palangkaraya.