PENERAPAN PSO PADA NAÏVE BAYES UNTUK PREDIKSI HARAPAN HIDUP PASIEN GAGAL JANTUNG
DOI:
https://doi.org/10.51977/jti.v3i1.396Keywords:
-Abstract
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan yang progresif dengan angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 2016, WHO menyebutkan 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular sedangkan pada tahun 2008, penyakit ini mewakili dari 31% kematian di dunia. Perkiraan akurat dari prognosis gagal jantung sangat penting bagi layanan kesehatan untuk memungkinkan alokasi sumber daya yang tepat kepada dokter dalam membuat keputusan untuk manajemen dan kepada pasien untuk memungkinkan pilihan informasi tentang perawatan dan perawatan akhir kehidupan. Sehingga pada penelitian kali ini dilakukan penerapan metode optimasi Particle Swarm Optimization (PSO) pada algoritma Naïve Bayes sebagai seleksi fitur, yang bertujuan untuk mengetahui nilai akurasi yang dihasilkan oleh algoritma Naïve Bayes dan peran optimasi PSO untuk meningkatkan nilai akurasi dari hasil prediksi harapan hidup pasien gagal jantung. Setelah dilakukan pengujian menggunakan aplikasi Rapidminer dapat diketahui bahwa hasil klasifikasi menggunakan optimasi metode PSO yang mendukung metode Naive Bayes dapat menghasilkan nilai akurasi yang lebih baik, yaitu sebesar 92.67% dan nilai Area Under ROC (AUC) sebesar 0.908. Hasil akurasi yang didapat pada penelitian kali ini termasuk kedalam kategori Excellent Classification.
References
Anbarasan, S., S. (2015). Gambaran kualitas hidup lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rending pada periode 27 Februari sampai 14 Maret 2015. Intisari Sains Medis, 4(1), 113–124.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2018). Basic About Thalassemia. Retrieved from https://www.cdc.gov
Estiarti, A., L. (2010). Gambaran kualitas hidup keluarga yang merawat anak thalassemia di Poli Thalasemia RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Skripsi Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran.
Fung, E. B. (2010). Nutritional deficiencies in patients with thalassemia. Annals of the New York Academy of Sciences.
Gharaibeh, H., Amarneh, B. H., & Zamzam, S. Z. (2009). The psychological burden of patients with beta thalassemia major in Syria. Pediatrics International, 51(5), 630–636. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/j.1442-200X.2009.02833.x
Hamsyah, M., & Sakti, H. (2015). Hardness ibu yang memiliki anak dengan thalassemia. Empati, 4(4), 217–224.
Hanifah, A. R., Mediani, H. S., & Nurhidayah, I. (2018). Pengalaman ibu yang merawat anak dengan talasemia mayor usia sekolah (6-12 tahun) di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. In Seminar Nasional Keperawatan, 1(1), 1–11.
Hidayat, A. A. A. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Hongally, C., Asha, B., & Reena, S. (2012). Study of behavioral problems in multi-tranfused thalassemic children. Psychiatry, 54, 333–336.
Hyland M.E., Sodergren, S. C. (1996). Development a new type of global quality of life scale, and comparison of performance and preference for 12 global scales. Qual Life Rest. Retrieved from https://dx.doi.org/10.13072/midss.83
Isworo, A., Setiowati, D., & Taufik, A. (2012). Kadar hemoglobin, status gizi, pola makanan dan kualitas hidup pasien thalasemia. Jurnal Keperawatan Soedirman, 7(3), 183–189.
Kaplan, I. H., Sadock, B. J., Grebb, J. A. (2010). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Tanggerang: Binarupa Aksara.
Kemenkes, R. I. (2018). Hari Thalasemia Sedunia 2018 Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik. Retrieved November 9, 2018, from http://www.depkes.go.id.
Kyle, T., & Carman, S. (2014). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Volume 1. Jakarta.
Liem, R. I., Gilgour, B., Pelligra, S. A., Mason, M., & Thompson, A. A. (2011). The impact of thalassemia on Southeast Asian and Asian Indian families in the United States: Aqualitative study.
Maghfiroh, R., Okatiranti, O., & Sitorus, R. E. (2014). Gambaran harga diri pasien thalasemia remaja (usia 14-21 tahun) di Klinik Hemato. Keperawatan, 13(4), 299–304.
Mariani, D., Rustina, Y., & Nasution, Y. (2014). (2014). Analisis faktor yang memengaruhi kualitas hidup anak thalassemia beta mayor, 17(1), 1–10. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.7454/jki.v17i1.375
Miskam, H. M., Juhari, R., & Yaacob, S. N. (2017). Stress and quality of life among mothers with thalassemic children in Malaysia. International Journal for Studies on Children, Women, Elderly and Disabled, 1(1), 176–184.
Setiawan, R. (2012). Teori dan Praktek Keperawatan Keluarga. Semarang: Unnes Press.
Sharma, S., Seth, B., Jawade, P., Ingale, M., & Setia, M. S. (2016). Quality of life in children with thalassemia and their caregivers in India. The Indian Journal of Pediatrics, 7(4), 534–541.
Surilena. (2014). Peranan relasi keluarga pada psikopatologi remaja penderita talasemia. Damianus Journal of Medicine, 12(2), 137–147.
Vasilopoulou, E., & Nisbet, J. (2016). The quality of life of parents of children with autism spectrum disorder: A systematic review Research in Autism Spectrum Disorders. Elsevier, 23, 36–49. Retrieved from https://doi.org//10.1016/j.rasd.2015.11.008
Waluyanti, F. T. (2016). Resiko remaja thalassemia terhadap perubahan perilaku, 12(1), 23–27. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/njk.12.1.23-27.2016
Widayanti,C.G., & Dewi, K. S. (2012). PhychologicalWell-Being (PWB) dan pengambilan keputusan untuk mengikuti konseling genetika pada orang tua anak dengan talasemia mayor. Psikologika, 17(2).
World Health Organization (WHO). (1996). WHOQOL-BREF Introduction, Administration, Scoring and Generic Version of the Assesment. Retrieved from https://www.who.int/healthinfo
Yadav, S. (2010). Perceived social support, hope, and quality of life of persons living with HIV/AIDS: a case study from Nepal. Springer Science + Business Media B.V. Retrieved from https://doi.org/10.1007/s11136-009-9574
Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) Kabupaten Garut. (2018). Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) Kabupaten Garut
Downloads
Published
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta
Usulan kebijakan untuk jurnal yang menawarkan akses terbuka Syarat yang dibutuhkan penulis adalah sebagai berikut:
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama secara bersamaan di bawah lisensi di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0), yang mengizinkan orang lain untuk menyalin dan mendistribusikan ulang materi ini dalam bentuk atau format apa pun termasuk menyusun, memodifikasi, dan membuat turunan materi ini untuk tujuan apa pun, termasuk tujuan komersial.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontrak terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi dekaden publikasi jurnal (misalnya mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan mengakui publikasi aslinya di jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting artikel secara online (misalnya di repositori institusional atau di situs web mereka) seperti pada Garuda, Academia, researchgate atau repository lainnya sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menghasilkan pertukaran yang produktif dan kutipan artikel yang diterbitkan lebih awal dan lebih maju (periksa: Efek Akses Terbuka)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.