GAMBARAN TINGKAT KEBAHAGIAAN PADA LANSIA YANG TINGGAL DI KOMUNITAS
Abstract
Pendahuluan: Lanjut usia (lansia) pada umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Penurunan tersebut dapat mempengaruhi keadaan psikologis seperti munculnya perasaan bahagia atau tidak bahagia. Menjalani masa lansia dengan bahagia menjadi keinginan bagi setiap lansia. Menciptakan kebahagiaan secara psikologis yaitu ketika mendapat dukungan sosial yang akan membuat lansia merasa nyaman, melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengikuti posbindu, senam untuk para lansia sehingga tidak memunculkan berbagai gangguan dan mencapai kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kebahagiaan pada lansia yang tinggal di komunitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 151 responden. Penelitian menggunakan kuesioner Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). Analisis yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil: Berdasarkan hasil analisa diperoleh data 83 responden (55%) merasa bahagia dan 68 responden (45%) merasa tidak bahagia. Simpulan: Lansia yang tinggal di komunitas merasa lebih bahagia. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena lansia tinggal bersama dengan keluarga besar dan aktivitas sosial yang masih dapat dilakukan oleh para lansia. Diharapkan hasil penelitian ini agar dapat digunakan sebagai dasar pengembangan intervensi dalam memelihara serta meningkatkan kebahagiaan lansia yang tinggal di komunitas.
Kata Kunci: Lansia, Oxford Happiness Questionnaire , Tingkat Kebahagiaan
Introduction: Generally, the elderly has signs of a decline in biological, psychological, social and economic functions. These conditions can affect psychological states such as happy or unhappy feelings. Happiness in end stage of life is the desirable of every elder people. Social support influences psychological happiness of the elderly that will make them feel comfortable in doing daily activities such as attending POSBINDU, or even exercise for the elderly. Happiness causes elderlies have not complaints, and achieve happiness. The study aims to describe the level of happiness of the elderly in the community. Methods: This study applied a descriptive method using a cross sectional approach. There are 151 elderlies participated in this study. The study was conducted door to door. Happiness level was assessed using the Oxford Happiness Questionnaire (OHQ). The analysis used is univariate analysis. Results: There were 83 respondents (55.0%) feel happy and 68 respondents (45.0%) feel unhappy. Conclusion: The elderly indwelling-community feel happier. Probably, it is because the elderly live together with extended families and social activities can still be done by the elderly. Accordingly, creating interventions in maintaining and increasing the happiness of the elderly indwelling-community are recommended.
Keywords: Elderly; Happiness; Indwelling-Community; Oxford Happiness Questionnaire
Downloads
References
Andriani, D. S., Saputra, A., & Yulasteriyani. (2021). Dimensi Religiusitas Lansia di Desa Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur. 8(2), 91–102.
Anna, R. N. (2018). Analisis Tingkat Kebahagiaan Pada Lansia Penerima Manfaat Dna Bukan Penerima Manfaat Program Day Care Service.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Penduduk Lanjut Usia.
Fauziyah, N., Ningrum, K. H. S. S. D., & Salamiah. (2020). Faktor-faktor Penunjang Kebahagiaan Pada Lanjut Usia. 1, 23–32.
Hakim, L., & Hartati, N. (2017). Sumber-sumber kebahagiaan lansia ditinjau dari dalam dan luar tempat tinggal panti jompo. 32–42.
Indriana, Y. (2012). Gerontologi Dan Progeria. Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI).
Jamalludin, J. (2020). Keputusan Pekerja Lansia tetap Bekerja Pascapensiun dan Kaitannya dengan Kebahagiaan. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 12(1), 89–101. https://doi.org/10.33059/jseb.v12i1.2450.
Janus, E., & Smrokowska-Reichmann, A. (2019). Level of happiness and happiness-determining factors perceived by women aged over 60 years. Journal of Women and Aging, 31(5), 403–418. https://doi.org/10.1080/08952841.2018.1485387.
Mbeo, Agnestiani Batzeba, Keraf, Abdi, Anakaka, D. L. (2019). Kebahagiaan Lansia Di Panti Sosial.
Moeini, B., Barati, M., Farhadian, M., & Ara, M. H. (2018). The association between social support and happiness among elderly in Iran. Korean Journal of Family Medicine, 39(4), 260–265. https://doi.org/10.4082/kjfm.17.0121.
Pali, C. (2016). Gambaran kebahagiaan pada lansia yang memilih tinggal di panti werdha. Jurnal E-Biomedik, 4(1). https://doi.org/10.35790/ebm.4.1.2016.11491
Pipit, F. (2018). Lanjut Usia Perspektif dan Masalah. UMSurabaya Publishing.
Sofa, A. (2017). Pengaruh Persepsi Kesehatan Terhadap Tingkat Kebahagiaan Pada Lansia. Psikovidya, 21(2), 1–9. https://eprints.umm.ac.id/55745/
United Nations. (2019). World Population Ageing 2019. In World Population Ageing 2019. http://link.springer.com/chapter/10.1007/978-94-007-5204-7_6