Transformasi Sinjang Batik Parang Rusak Dan Parang Barong Yogyakarta Dari Seni Motif “Geometris” Menjadi Seni Motif Abstrak

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Annita Komariati Prihandayani

Abstract

Abstrak


Kajian Transformasi Bentuk Seni Motif Batik Parang Rusak dan Parang Barong Yogyakarta dari seni motif Geometris menjadi seni motif abstrak, secara historis Yogyakarta mengalami pergeseran makna, fungsi, nilai dan bentuk. Berawal dari Batik Larangan yang hidup di Kraton dalam ritual Keprabon, berkembang luas di masyarakat pada masa kepemimpinan SriSultan Hamengkubuwono IX. Perkembangan motif Batik Larangan berkembang sejalan dengan diakuinya Batik sebagai warisan budaya dunia, maka Batik Parang Rusak dan Parang Barong pun menjadi lebih variatif dalam industri fashion. Proses Alih-Rupa Batik Parang Rusak dan Parang Barong ini menjadi seni motif abstrak, melalui pendekatan historis, serta menyelidiki suatu struktur permukaan (Structure – Surface) dan struktur dalam (Deep – Structure) dengan menggunakan teori Levi-Strauss. Teori Levi-Strauss dapat membantu mencari jawaban rumusan masalah didalam penelitian. Untuk mengkaji permasalahan tersebut, digunakan metode deskritif kualitatif, dengan pendekatan historis, berkaitan dengan Alih-Rupa/Bentuk Batik Parang Rusak dan Parang Barong di lingkungan masyrakat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan masyarakat luas diawali masa kepemompinan Panembahan Senopati, hingga masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Berdasarkan kajian dan analisa pustaka, maupun lapangan, memperoleh kesimpulan bahwa, struktur Alih-Rupa pada Batik Parang Rusak dan Parang Barong, bahwa hanya struktur permukaan (Surface – Structure) yang mengalami perubahan, sesuai masa kepemimpinan Raja/Sultan. Sedangkan struktur dalam (Deep –Structur) adalah yang berhubungan dengan makna dan nilai, yang tidak mengalami perubahan. 


Kata Kunci : Batik Parang Rusak dan Parang Barong, Transformasi, Seni Abstrak.                      


 


Abstract


 Study on Transformation of Art Forms in Parang Rusak and Parang Barong Batik Motifs from Geometric motifs to abstract motifs, Yogyakarta has historically experienced a shift in meaning, function, value and form. Starting from Batik Prohibition that lived in the Palace in the Keprabon ritual, developed widely in the community during the reign of Sri Sultan Hamengkubuwono IX. The development of Batik Prohibition motifs developed in line with the recognition of Batik as a world cultural heritage, the Broken Parang Batik and Parang Barong also became more varied in the fashion industry. The process of Parang Rarang Batik Parang Broken and Parang Barong has become an abstract motif art, through a historical approach, as well as investigating a surface structure and deep structure using Levi-Strauss theory. Levi-Strauss theory can help find answers to problem formulations in research. To examine this problem, a qualitative descriptive method, with a historical approach, is related to the Transfers / Forms of Broken Parang Batik and Parang Barong in the Ngayogyakarta Hadiningrat Keraton community and the wider community beginning with the development of Panembahan Senopati, until the leadership of Sri Sultan Hamengkubuwono X. Based on literature review and analysis, as well as the field, it was concluded that the structure of the Transfiguration in Parang Rusak Batik and Parang Barong, that only the surface structure (surface - structure) has changed, according to the leadership of the King / Sultan. While the deep structure (Deep-Structur) is related to meaning and value, which does not change.


 Keywords: Broken Parang Batik and Parang Barong, Transformation, Abstract Art.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Komariati Prihandayani, A. (2020). Transformasi Sinjang Batik Parang Rusak Dan Parang Barong Yogyakarta Dari Seni Motif “Geometris” Menjadi Seni Motif Abstrak . Wacadesain, 1(1), 48-62. https://doi.org/10.51977/wacadesain.v1i1.194

References

Anin Rumah Batik, 2013 Makna Motif Batik Parang. Format PDF 7 – 7 -2018

Beda Aruna Pradana, 2018 “Makna Simbolis Warna dan Motif Batik Tradisi Yogyakarta” hhttp://ardajogja.wordpress.com. Diakses 6 – 7 – 2018.

Monica Dian, 2015. Motif Parang Rusak Dahulu Milik Para Bangsawan. Femilia.com/lifestyle-relationship. Di akses 7-7-2018. Keraton Yogyakarta” PDF. Dalam Abstrak

MohamadSholikin.azminurulsastraindonesia.bcom/2017/04/pengertian-fashion-menurut-para-ahli.

https://news.detik.com/berita/d-3033667//museum-batik-keraton-yogyakarta)

https://mahessa83.blogspot.com/2016/07/10-upacara-adat-yogyakarta-yang-masih-ada-hingga-sekarang.html

https://kravasia.com/blogs/kravasia-blog/perkembangan-batik-di-era-modern

https://www.pemoeda.co.id/blog/batik-parang

https://seputarsenibudaya.blogspot.com/2016/02

www.guruips.com 2015-2019).