Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan <p><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong>&nbsp;pertama publikasi tahun 2013, dengan registrasi&nbsp;<strong>E- ISSN</strong>&nbsp;dari LIPI Indonesia dengan&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1459403746&amp;1&amp;&amp;"><strong>Nomor</strong>&nbsp;</a><strong><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1459403746&amp;1&amp;&amp;">SK no. 0005.25282239/JI.3/SK.ISSN/2016.07 - 19 Juli 2016 (mulai edisi Vol. 4, No. 2, April 2016)</a>&nbsp;dan P-ISSN&nbsp;</strong>dengan<strong>&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1358919831&amp;1&amp;&amp;">NO SK no. 0005.025/JI.3.2/SK.ISSN/2013.08</a></strong>&nbsp;. Jurnal KEPERAWATAN BSI merupakan jurnal hasil penelitian ilmiah dibidang Keperawatan BSI dan Kesehatan Masyarakat Dengan artikel yang belum dipublikasikan secara online atau versi cetak.&nbsp;<strong>Jurnal Keperawatan BSI&nbsp;</strong>menerima&nbsp;artikel ilmiah dengan area penelitian pada:<br><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong>&nbsp;memiliki versi online dan cetak dengan jadwal publikasi pada bulan April dan September setiap tahunnya.<br><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong>&nbsp;sudah terakreditasi oleh SINTA Ristekdikti per tanggal 9 Juli 2018 dengan masuk peringkat (S5) Berdasarkan&nbsp;<a href="https://drive.google.com/open?id=1PgBe_Gw-qlBRSoLJaUpm4T31xbBtM4Kp">SK NOMOR 21/E/KPT/2018</a></p> <p><strong>P-ISSN:</strong>&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1358919831&amp;1&amp;&amp;">2338-7246&nbsp;</a>&nbsp;<strong>E-ISSN:</strong>&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1459403746&amp;1&amp;&amp;">2528-2239</a>&nbsp; &nbsp; &nbsp;<strong>DOI&nbsp;:</strong><a href="https://doi.org/10.51977/j.kep"> https://doi.org/10.51977/j.kep</a></p> <p>Terindeks: <strong>SINTA RISTEKDIKTI</strong>, <strong>Crossref, GARUDA, Google Scholar, PKP Index dan Indonesia Onesearch</strong></p> en-US [email protected] (Hudzaifah Al Fatih) [email protected] (Yosef Abdul Ghani) Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.2.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MENCUCI TANGAN PADA MASA PANDEMI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1208 <p>Penelitin ini dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 21-25 Pebruari 2022. Besar sampel adalah 179 responden. Teknik sampel menggunakan non probability sampling &nbsp;yang direkrut menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yanglid dan reliable serta dianalisis menggunakan uji <em>spearmen rank rho</em>. Jadi dapat dikatakan bahwa (median) dukungan keluarga sebesar 56.00, standar deviasi 8.870. Pada variabel perilaku mencuci tangan didapatkan (median) 10.00 dan standar deviasi 1.312. Jadi Teridentifikasi hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu pada masa pandemi dengan p value &lt;0.05. Dukungan keluarga sangat berperan penting karena keluarga dapat memengaruhi &nbsp;memberikan informasi mengenai pandemi covid-19 khusunya pada penerapan protokol kesehatan salah satunya yaitu perilaku mencuci tangan. Semakin baik dukungan keluarga maka semakin baik juga perilaku mencuci tangan siswa SMP Ngurah Rai Pecatu pada masa pandemi. &nbsp;Saran dari peneliti diharapkan bagi siswa tetap mempertahankan dan meningkatkan kebiasaan yang lebih baik lagi terkait perilaku mencuci tangan pada masa pandemi covid-19 sehingga resiko penularan covid-19 dapat diminimalisir dengan cara tetap menjaga protokol kesehatan.</p> Ni Kadek Ayu Purnamawati, AAA Yuliati Darmini, Putu Inge Ruth Suantika, Sri Dewi Megayanti Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1208 Thu, 31 Aug 2023 08:07:25 +0000 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN DEPRESI TERHADAP KEPATUHAN PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1349 <p>Hemodialisis merupakan terapi pengganti pada pasien gagal ginjal kronik dengan stadium 4. Prevalensi pasien baru hemodialisis di Indonesia pada tahun 2017 sampai 2018 mengalami peningkatan sebanyak 35.602 serta peningkatan prevalensi pasien lama hemodialisis di Indonesia sebanyak 54.250 yang aktif dalam menjalani hemodialisis pada 797 unit hemodialisis. Pengobatan pada hemodialisis harus diikuti dengan manajemen pengobatan yang efektif diantaranya perubahan kebiasaan, rutinitas, dan gaya hidup pasien dalam menjalankan kepatuhan dalam pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis. Terdapat factor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien diantaranya factor psikologis. Faktor psikologis tersebut yaitu dukungan sosial dan depresi sehingga dapat mempengaruhi pasien dalam kepatuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan depresi terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien yang menjalani hemodialisis di Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan desai <em>cross sectional. </em>Teknik pengambilan data digunakan teknik <em>non probality sampling </em>dengan metode <em>consecutive sampling </em>dengan total sampel 96 responden. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis (p <em>value</em> = -0,115) dan terdapat hubungan yang signifikan antara depresi terhadap kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis (p <em>value</em> = 0,016). Perawat di ruang hemodialisis sebagai penyedia layanan&nbsp; kesehatan dapat meningkatkan komunikasi dan motivasi dalam memberikan intervensi dan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga terkait kepatuhan pembatasan diet dan cairan pasien hemodialisis.</p> Sinta Wijayanti Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1349 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN HIPERTENSI DI MASA PANDEMI COVID-19 https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1369 <p>Pandemi Covid-19 telah membuat perubahan besar pada layanan fasilitas kesehatan di Indonesia. Kondisi pandemi ini menyebabkan pasien menjadi cemas dan takut untuk memeriksakan kondisinya ke fasilitas kesehatan.&nbsp; Kontrol terhadap kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi selama masa pandemi merupakan penyebab kegagalan terapi hipertensi. Dukungan keluarga diperlukan oleh pasien hipertensi yang membutuhkan perawatan dengan waktu yang lama dan terus-menerus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan mengkonsumsi obat pada pasien hipertensi di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Populasi adalah seluruh pasien hipertensi yang berkunjung ke Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Besar Sampel adalah 62 responden menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMAS-8 (<em>Modified Morisky Adherence Scale</em>). Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji <em>Person Corelation</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga dengan kategori baik (50%), Kepatuhan minum obat dengan kategori patuh (58.1%), dan terdapat hubungan &nbsp;yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi dimasa pandemi. Dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 sehingga p value&lt;0.05. Nilai korelasi <em>Pearson</em> sebesar 0.783 menunjukkan bahwa kekuatan korelasi kuat. Pandemi Covid-19 yang saat ini dialami memberikan dampak mengancam status kesehatan masyarakat khususnya pasien yang menderita hipertensi apabila tidak ada penguatan dari dukungan keluarga. Diharapkan keluarga agar selalu mengoptimalkan dukungan yang diberikan kepada pasien hipertensi karena keluarga merupakan orang terdekat pasien yang setiap saat dapat mengetahui keadaan pasien.</p> Hudzaifah Al Fatih, Tita Puspita Ningrum, Aghna Azkani Saktya Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1369 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 PENGARUH POSITIVE SELF TALK THERAPY TERHADAP KECEMASAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1380 <p>Hipertensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah pada dinding arteri terlalu tinggi. Kecemasan adalah gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak didapat di masyarakat yang berkaitan dengan hipertensi. Penanganan hipertensi bukan hanya terapi pengobatan atau terapi farmakologi namun juga dapat menggunakan terapi non-farmakologi. <em>Positive self talk therapy</em> dapat menjadi intervensi dalam penanganan kecemasan pada penderita hipertensi karena dengan berkomunikasi positif dengan diri sendiri dapat meningkatkan rasa percaya diri, membuat diri menjadi lebih positif dan mampu mengatasi situasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh <em>positive self talk therapy</em> terhadap kecemasan pada penderita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan desain penelitian <em>one group pretest posttest</em>. Teknik sampling yang digunakan yaitu <em>purposive sampling</em> dan jumlah sampel 25 responden. Analisis data menggunakan uji <em>statistic non parametric Wilcoxon </em>untuk melihat perbedaan <em>pretest </em>dan <em>posttest </em>dalam menentukan hasil intervensi<em>. </em>Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai sebelum dan setelah dilakukan intervensi dengan nilai <em>p value </em>= 0,001 (&lt;0,05) yang artinya terdapat pengaruh <em>positive self talk therapy</em> terhadap kecemasan pada penderita hipertensi di Puskesmas Babakan Sari Kota Bandung. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian intervensi pada penderita hipertensi yang mengalami kecemasan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dapat dikembangkan lebih lanjut untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan <em>Positive Self Talk Theray.</em></p> Erna Irawan, Mery Tania, Annisa Fadillah, Maidartati Maidartati, Purwo Suwignjo Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1380 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD KOTA BANDUNG https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1382 <p>Sebagian peningkatan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan diabetes melitus, pengetahuan akan menimbulkan kesadaran dan akan menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD kota Bandung, jenis penelitian ini deskriptip kolerasi. Sampel penelian dalam penelitian ini berjumlah 73 orang pasien yang mengalami diabetes tipe 2. Teknik sampling yang digunakan adalah&nbsp; teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kusioner. Selanjutnya data Analisa univariat menggunakan persentase dan Analisa bivariat menggunakan rumus <em>spearman</em>. Hasil penelitian menujukan dapat diketahui bahwa korelasi antara variabel dari pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 menunjukan angka korelasi positif sebesar +0,662 hal ini berarti bahwa kepatuhan tergantung dengan pengetahuan diet pada pasien diabetes mellitus tipe 2 begitupun sebaliknya. Diharapkan bagi pihak rumah sakit khususnya RSUD Kota Bandung agar mengoptimalkan pendidikan kesehatan terhadap penderita diabetes agar patuh dalam melakukan diet, dan hendaknya lebih memperluas jangkauan dalam memanfaatkan tempat pelayanan, agar masyarakat dapat patuh dalam melakukan diet bagi penderita diabtes tipe 2. Diharapkan kepada tenaga medis agar lebih meningkatkan kinerja serta perhatiannya dalam memberikan informasi mengenai manfaat dan efek samping dari ketidak patuhan diet.</p> Dhestirati Endang Anggraeni, Rita Darmayanti, Anggi Saputra, Umi Khasanah, Alis Hardiyanti Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1382 Thu, 07 Dec 2023 03:39:06 +0000 PENGARUH RESPONSIVENESS PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1423 <p>Pelayanan yang dilandasi oleh kewaspadaan, kewaspadaan, kecepatan, dan daya tanggap dalam memberikan respon terhadap pasien ketika memerlukan bantuan guna mencapai kepuasan pasien disebut dengan daya tanggap. Kepuasan pasien tidak dapat dipisahkan dari sumber daya manusia yang disediakan oleh rumah sakit, dan perawat merupakan salah satu sumber daya manusia yang dimanfaatkan dalam pemberian pelayanan perawatan. Bukan hal yang aneh jika perawat berfungsi sebagai pengamat kepuasan pasien. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pelayanan itu sendiri merupakan faktor paling signifikan dalam menentukan bagaimana pasien memandang suatu rumah sakit. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak daya tanggap atau responsiveness perawat terhadap tingkat kepuasan yang dialami pasien. Tinjauan literatur adalah pendekatan penelitian yang digunakan dalam proses pembuatan esai ini. Anda dapat mencari makalah dengan menggunakan Google School dan sumber bibliografi lainnya. Temuan yang dikumpulkan menunjukkan bahwa daya tanggap atau responsiveness perawat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepuasan yang dialami pasien. Kesimpulannya, daya tanggap perawat dan tingkat kesenangan yang dialami pasien sangat erat hubungannya.</p> Wempi Eka Rusmana, Sali Setiatin, Anita Putri Wijayanti Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1423 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 EFEKTIVITAS EDUKASI PERAWATAN DIRI PADA REMAJA DOWN SYNDROME DENGAN MEDIA VIDEO https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1408 <p>Menurut WHO pada tahun 2020 terdapat 1 kejadian <em>Down Syndrome</em> per 1.000 sampai 1.100 kelahiran di dunia, sehingga dalam setiap tahunnya tercatat 3.000 sampai 5.000 anak lahir dengan kelainan pada kromosom. Perawatan diri menjadi suatu keharusan dalam melakukan kebersihan di kegiatan sehari-hari, agar tercapai kemampuan untuk memelihara kesehatan dan kesejahteraan hidup. Orang tua yang memiliki remaja dengan kondisi <em>Down Syndrome</em> memerlukan perhatian khusus dalam melakukan perawatan diri. Kuantitatif dengan desain <em>pre eksperiment one group pre-test dan post-test. </em>Pengambilan sampel menggunakan total sampling, sebanyak 24 responden. Mengetahui efektivitas edukasi perawatan diri pada remaja yang mengalami <em>Down Syndrome</em> dengan menggunakan media video. Durasi video 4 menit dengan waktu intervensi selama 1 minggu. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner perawatan diri dan kuesioener media eduksi dimana kedua instrumen penelitian tersebut sudah baku. Menunjukan bahwa adanya efektivitas edukasi perawatan diri dengan media video pada remaja <em>Down Syndrome</em>. sebelum dilakukan intervensi <em>Mean</em> = 40,46 dan setelah dilakukan intervensi <em>Mean</em> = 71,96. Adanya efektivitas edukasi perawatan diri pada remaja Down Syndrome dengan media video dengan nilai signifikan yaitu P = 0,000 &lt; 0,05 hal ini membuktikan bahwa penggunaan media video efektif untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri pada remaja <em>Down Syndrome</em>. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media-media edukasi lainnya yang berkaitan dengan perawatan diri.</p> Hilman Mulyana, Tessa Ramdani, Budy Nugraha Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1408 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 TERAPI SENI MENGGAMBAR TERHADAP KESEPIAN PADA LANSIA DIRUMAH PERAWATAN LANSIA https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1436 <p>Kesepian merupakan perasaan terasing dan tersisihkan yang sifatnya subjektif, dimana individu merasa kesepian. Semua lansia tentunya berkeinginan untuk dapat hidup sejahtera dalam masa tuanya bersama anak dan keluarganya dalam rumah sendiri. Namun pada kenyataanya tidak semua lansia dapat mencapai hal tersebut karena berbagai hal seperti karena faktor seperti kehilangan, stress, penurunan fungsi tubuh hingga ketidakmampuan untuk beraktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh terapi seni menggambar terhadap kesepian pada lansia. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimental One grup Pre-Post Test. Populasi penelitian ini adalah 30 lansia. Sample dari penelitian ini adalah 15 lansia dengan tehnik purposive sampling. Variabel Independen dari penelitian ini adalah terapi seni menggambar sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah kesepian pada lansia. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan dianalisis dengan menggunakan Uji Paired Test dengan signifikasinya yaitu a= 0,05. Uji ini menunjukan hasil a= 0,01 yang berarti ada pengaruh terapi seni menggambar terhadap kesepian pada lansia. Pengaruh terapi seni menggambar terhadap kesepian dapat dijadikan alternative untuk menurunkan kesepian pada lansia, karena dengan seni menggambar dapat menjadikan lansia lebih produktif, dapat menjadi stimulasi lansia untuk bersosialisasi dan menjadikan harga diri lansia meningkat. Peneliti juga dapat menggunakan terapi menggambar untuk mensupport dan membantu kesepian lansia agar menghasilkan lansia yang sehat dan bahagia.</p> Lia Nurlianawati, Imam Abidin, Cucu Rokayah Copyright (c) 2023 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1436 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 GAMBARAN KEKAMBUHAN GASTRITIS https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1441 <p>Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. Walaupun kekambuhan dapat di cegah dengan obat tetapi dengan mengurangi faktor penyebabnya akan memperkecil kemungkinan terjadinya kekambuhan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan membantu melancarkan sistem pencernaan. Minum air putih untuk membantu menetralkan asam lambung dan makan dalam jumlah kecil namun sering. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling. </em>Ditemukan bahwa responden yang sering mengalami kekambuhan sebanyak 46 reponden (76.7%) dan responden yang mengalami jarang kambuh yaitu sebanyak 14 responden (23.3%).</p> Mery Tania, Erna Irawan, Dhestirati Endang Anggraeni, Nabila Afilia Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1441 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 GAMBARAN POLA MAKAN PADA PASIEN GASTRITIS https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1442 <p>Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. Dampak dari gastritis bisa mengalami komplikasi seperti perdarahan saluran cerna bagian atas, hematemesis dan melena (anemia), ulkus peptikum, perforasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya gastritis yaitu biasakan makan dengan teratur, kunyah makanan dengan baik, jangan makan terlalu banyak, jangan berbaring setelah makan, kurangi makanan yang pedas dan asam, kurangi menyantap makanan yang menimbulkan gas, jangan makan makanan yang terlalu dingin dan panas, mengurangi makanan yang digoreng, kurangi konsumsi coklat. Pengaturan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur akan menimbulkan kekambuhan pada penderita gastritis. Oleh karena itu pengaturan pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling. </em>Ditemukan bahwa bahwa dari 60 responden, setengahnya memiliki memiliki pola makan yang tidak baik sebanyak 33 responden (55.0%), sedangkan responden dengan pola makan baik sebanyak 27 responden (45.0 %).</p> Putti Rahima, Erna Irawan, Tita Puspita Ningrum, Mery Tania, Sri Hayati Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1442 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 GAMBARAN STRESS GASTRITIS https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1443 <p>Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan di masyarakat dengan prevalensi yang cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Republik Indonesia pada tahun 2019 mencatat bahwa kasus grastitis termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak di Indonesia. Di daerah kota bandung sendiri terdapat 8,976 (1,02%). Gastritis dapat mengalami kekambuhan dimana kekambuhan yang terjadi pada penderita gastritis dapat dipengaruhi oleh pengaturan pola makan yang tidak baik dan juga faktor stres. stres merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kekambuhan gastritis. Stres adalah sekumpulan perubahan fisiologis akibat tubuh terpapar terhadap bahaya atau ancaman. Stres dapat menimbulkan suatu pengaruh yang tidak menyenangkan pada seseorang berupa gangguan atau hambatan dalam pengobatan, mencetuskan kembali suatu gejala dari kondisi medis umum. Stres memiliki efek negatif melalui mekanisme neuroendokrin terhadap saluran pencernaan sehinggan beresiko untuk mengalami gastritis. Produksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stres, misalnya pada beban kerja berat, panik, tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan maka dapat menyebabkan terjadinya peradangan mukosa lambung atau gastritis. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 responden dengan menggunakan teknik <em>accidental sampling. </em>Ditemukan bahwa terdapat setengah dari responden mengalami stres sedang sebanyak 39 responden (65.0 %). Responden yang mengalami stres ringan sebanyak 17 responden (28.3 %) dan sedikit dari responden yang mengalami stres berat sebanyak 4 responden (6.7 %).</p> Purwo Suwignjo, Rita Darmayanti, Nadya Nadya, Maidartati Maidartati, Nurul Iklima Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1443 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000 GAMBARAN KECEMASAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1445 <p>Gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa bertambah. Keadaan pasien gangguan jiwa menyebakan anggota keluarga pasien yang sedang merawat mengalami tekanan psikologis, Salah satunnya yaitu kecemasan. Kecemasan pada keluarga yang merawat pasien odgj dapat menjadi sumber masalah klinis jika sudah sampai tingkat ketegangan yang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi kemampuan berfungsinya seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Babakansari. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif<em>. </em>Populasi penelitian ini adalah keluarga yang sedang merawat pasien gangguan jiwa berat dengan jumlah 130 orang, dan jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 50 responden. proses pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Teknik <em>Non-probability purposive sampling</em>. Hasil penelitian ini sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan dengan jumlah 21 (42.0%) responden, 22 (44.0%) responden memiliki kecemasan sedang, dan 7 (14.0%) memiliki kecemasan berat. Sehingga perlu disarankan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah.</p> Nurul Iklima, Erna Irawan, Rizka Aulia Mawaddah, Yanti Budiyanti, Anggi Saputra Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSI https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1445 Sat, 30 Sep 2023 00:00:00 +0000