https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/issue/feedJurnal Keperawatan BSI2024-12-19T17:10:22+00:00Hudzaifah Al Fatih[email protected]Open Journal Systems<p><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong> pertama publikasi tahun 2013, dengan registrasi <strong>E- ISSN</strong> dari LIPI Indonesia dengan <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1459403746&1&&"><strong>Nomor</strong> </a><strong><a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1459403746&1&&">SK no. 0005.25282239/JI.3/SK.ISSN/2016.07 - 19 Juli 2016 (mulai edisi Vol. 4, No. 2, April 2016)</a> dan P-ISSN </strong>dengan<strong> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1358919831&1&&">NO SK no. 0005.025/JI.3.2/SK.ISSN/2013.08</a></strong> . Jurnal KEPERAWATAN BSI merupakan jurnal hasil penelitian ilmiah dibidang Keperawatan BSI dan Kesehatan Masyarakat Dengan artikel yang belum dipublikasikan secara online atau versi cetak. <strong>Jurnal Keperawatan BSI </strong>menerima artikel ilmiah dengan area penelitian pada:<br><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong> memiliki versi online dan cetak dengan jadwal publikasi pada bulan April dan September setiap tahunnya.<br><strong>Jurnal Keperawatan BSI</strong> sudah terakreditasi oleh SINTA Ristekdikti per tanggal 9 Juli 2018 dengan masuk peringkat (S5) Berdasarkan <a href="https://drive.google.com/open?id=1PgBe_Gw-qlBRSoLJaUpm4T31xbBtM4Kp">SK NOMOR 21/E/KPT/2018</a></p> <p><strong>P-ISSN:</strong> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1358919831&1&&">2338-7246 </a> <strong>E-ISSN:</strong> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1459403746&1&&">2528-2239</a> <strong>DOI :</strong><a href="https://doi.org/10.51977/j.kep"> https://doi.org/10.51977/j.kep</a></p> <p>Terindeks: <strong>SINTA RISTEKDIKTI</strong>, <strong>Crossref, GARUDA, Google Scholar, PKP Index dan Indonesia Onesearch</strong></p>https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1957GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG ATRAUMATIC CARE DI RUMAH SAKIT2024-12-19T17:05:45+00:00Maidartati Maidartati[email protected]Sri Hayati[email protected]Hudzaifah Al Fatih[email protected]Putti Rahima[email protected]<p><em>Atraumatic Care</em> merupakan pendekatan dalam perawatan anak yang bertujuan untuk meminimalkan atau menghilangkan rasa sakit dan ketakutan yang dialami anak selama menjalani perawatan medis. Mengingat pentingnya penerapan prinsip ini dalam memberikan perawatan yang berkualitas, pengetahuan, sikap, dan perilaku perawat menjadi faktor krusial yang perlu dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan perawat tentang prinsip <em>Atraumatic Care</em> di Ruang anak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 35 perawat yang bekerja di Ruang Anak. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang mengukur pengetahuan perawat terkait <em>Atraumatic Care</em>. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk menggambarkan karakteristik responden serta hasil pengukuran variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang <em>Atraumatic Care</em> (57,14%). Analisis menunjukkan adanya kesenjangan antara pengetahuan dan penerapan prinsip <em>Atraumatic Care</em> dalam praktik sehari-hari di antara perawat. Hal ini menunjukkan perlunya intervensi berupa pelatihan berkelanjutan dan program pendampingan yang lebih efektif. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan untuk meningkatkan program pendidikan dan pelatihan bagi perawat, yang berfokus pada pengetahuan dalam menerapkan <em>Atraumatic Care</em>. Pengambil kebijakan di rumah sakit juga diharapkan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan <em>Atraumatic Care</em> dalam upaya perbaikan layanan kesehatan anak.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSIhttps://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1956GAMBARAN KEPATUHAN FISIOTERAPI PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS2024-12-19T17:05:45+00:00Erna Irawan[email protected]Tita Puspita Ningrum[email protected]Dhestirati Endang Anggraeni[email protected]Rita Darmayanti[email protected]Dian Tri Adi Utami[email protected]<p>OA (<em>osteoarthritis</em>) merupakan bentuk <em>arthritis</em> yang paling umum, penyakit ini merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. Pengobatan yang dilakukan adalah pembedahan pergantian lutut <em>total Knee replacement</em> (TKR). Dibutuhkan penanganan yang tepat pada kasus post operasi TKR sehingga pasien dapat Kembali beraktivitas dengan normal diantaranya fisioterapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan fisioterapi pada pasien <em>osteoarthritis</em>. Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasional dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sample sebanyak 30 responden menggunakan teknik <em>Accidental Sampling</em>. Analisis yang digunakan yaitu dengan penghitungan teknik korelasi <em>Rank Spearmant.</em> Hasil penelitian ini menunjukan setengahnya (63,3%) atau 19 responden menjalani fisioterapi pada tingkat rendah. Adapun upaya yang bisa dilakukan oleh rumah sakit sebagai upaya meningkatkan kepatuhan fisioterapi post TKR dengan membuat edukasi melalui media informasi digital tentang OA (<em>osteoarthritis</em>) pada pasien post TKR yang mudah di akses. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai teknik edukasi kesehatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan kepatuhan fisioterapi pada pasien <em>osteoarthritis </em>post TKR.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSIhttps://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1872HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN PERILAKU BULLYING PADA ANAK DI SDN 058 BANDUNG2024-12-19T17:10:22+00:00Anita Putri Wijayanti[email protected]Maidartati Maidartati[email protected]Lizzy Billqie[email protected]<p>Bullying adalah perilaku yang tidak menyenangkan yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman atau terluka. Biasanya terjadi berulang kali, berat atau ringan dan pasti menyebabkan cedera. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan bahwa pada tahun 2023, terjadi empat insiden perundungan salah satunya Sekolah Dasar. Kejadian bullying di sekolah sekarang menjadi perhatian utama karena efeknya yang permanen pada korbannya. Perilaku bullying dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor dari dalam diri pelaku, dalam diri korban, keluarga, media, sekolah, kondisi linkungan serta faktor teman sebaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran kelompok teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar di sekolah SDN 058 Babakan Ciparay Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah korelasional dan menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel 112 siswa kelas 4,5 dan 6 yang diambil dengan teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data di analisis menggunakan Uji Spearman dan diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti p < a sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara peran kelompok teman sebaya dengan perilaku bullying pada anak usia sekolah dasar. Memahami peran teman sebaya dalam bullying dan mengembangkan program intervensi yang memperkuat peran positif mereka. Pihak sekolah dapat menerapkan program edukasi berkelanjutan dalam deteksi dan pencegahan bullying, serta mengevaluasi efektivitas program anti-bullying.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSIhttps://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1813GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN PONTIANAK UTARA2024-12-19T17:05:46+00:00Cici Cantika[email protected]Mita Mita[email protected]Yoga Pramana[email protected]<p>Penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor dua pada anak di bawah lima tahun. Ancaman paling parah yang ditimbulkan oleh diare adalah dehidrasi. Seseorang dengan diare mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak cairan tubuh. Setiap tahun diare membunuh sekitar 525.000 pada balita. Kejadian diare dapat dihindari jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang diare karena pengetahuan baik yang dimiliki ibu tentunya akan mempengaruhi perilakunya ketika melakukan pencegahan serta penanganan penyakit diare pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare pada balita di kecamatan Pontianak Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan <em>Cross Sectional</em>. Adapun Subjek pada penelitian ini berjumlah 94 ibu di wilayah kerja Puskesmas Khatulistiwa Pontianak Utara. Hasil menunjukan bahwa dari 94 reponden, ibu yang pengetahuan baik merupakan kategori yang paling banyak dimiliki oleh ibu yaitu berjumlah 73 orang (78%), kategori pengetahuan cukup berjumlah 21 orang (22%). Pentingnya peningkatan pengetahuan ibu tentang diare merupakan hal yang harus diperhatikan oleh pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian serta mencegah komplikasi diare pada balita.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSIhttps://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1908GAMBARAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI SMAN 10 KOTA BANDUNG2024-12-19T17:05:46+00:00Mery Tania[email protected]Erna Irawan[email protected]Purwo Suwignjo[email protected]Anggi Saputra[email protected]Sri Rahayu Della Fuspita[email protected]<p>Stres merupakan respon individu terhadap tekanan atau beban kehidupan. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya kesehatan jiwa seseorang. Remaja merupakan masa perkembangan transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mencangkup beberapa perubahan seperti perubahan biologis, kognitif, dan sosial-ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stress pada remaja di SMAN 10 Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan kepada siswa siswi kelas X dan XI Di SMAN 10 Kota Bandung dengan jumlah populasi sebanyak 864 siswa dan jumlah sampel sebanyak 226. Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tingkat stress pada remaja Di SMAN 10 Kota Bandung adalah memasuki kategori berat sebanyak 111 siswa (49,1%) dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 99 siswa (43,8%) dan jenis kelamin Perempuan sebanyak 127 siswa (56,2%).</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSIhttps://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/1920HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP BUNDLE VAP DI RUANG ICU 2024-12-19T17:05:46+00:00Hudzaifah Al Fatih[email protected]Nurul Iklima[email protected]Rosa Kurniasih[email protected]<p>Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bermacam-macam agen infeksius, termasuk virus, bakteri dan mukoplasma. Pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pemakaian ventilasi mekanik baik pipa endotracheal maupun tracheostomi didefinisikan <em>Ventilator Associated Pneumonia</em> (VAP). Terdapat 7 <em>bundle </em>VAP untuk menurunkan VAP, namun kurangnya pengetahuan menjadi hambatan terhadap kepatuhan perawat terhadap <em>bundle</em> VAP serta mempengaruhi keefektifan dan keberhasilan <em>bundle</em> untuk mereduksi angka VAP. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan perawat tentang <em>bundle </em>VAP di ICU Santosa Hospital Bandung Central. Desain penelitian berupa <em>deskriptif korelasional</em>. Sampel penelitian ini adalah seluruh perawat di ruang ICU Santosa Hospital Bandung Central sebanyak 87 perawat yang direkrut menggunakan teknik <em>t</em><em>otal </em><em>s</em><em>ampling</em>. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan perawat ICU tentang VAP dan lembar observasi kepatuhan perawat terhadap <em>bundle</em> VAP. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji <em>Rank Spearman</em>. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan perawat tentang bundle VAP yaitu sebagian besar perawat ICU memiliki pengetahuan baik sebanyak 50 perawat (58,1%), kepatuhan perawat tentang bundle VAP yaitu 74 (85.1%) perawat ICU tidak patuh terhadap <em>bundle</em> VAP. Selanjutnya, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat terhadap <em>bundle</em> VAP (r=0.086, p=0.429). Untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam melaksanakan <em>bundle</em> VAP, rumah sakit perlu memberikan pengawasan yang lebih ketat terhadap pelaksanaan <em>bundle</em> VAP dan memberikan sanksi bagi mereka yang tidak patuh. Pelatihan tentang <em>bundle</em> VAP juga perlu dilakukan agar perawat mengetahui pentingnya <em>bundle</em> VAP dalam mengurangi angka kejadian VAP dan merasa memiliki tanggungjawab untuk melaksanakannya.</p>2024-09-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Keperawatan BSI