SELF DISCLOSURE BISEKSUAL PADA CYBER ACCOUNT PENGIKUT BASE @SSEFNUM DI X
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kehadiran media baru pernah dijadikan sebagai ruang keterbukaan bagi individu untuk menyampaikan dan menerima informasi mengenai ragam identitas dan/atau orientasi seksual karena adanya ruangan terbatas dalam publik. Saat berada di ruang virtual, keberadaannya masih banyak dikritik, namun ada juga yang memberikan dukungan seperti autobase ssefnum yang menciptakan ruang aman (safe palce) bagi cyber account yang memiliki keragaman identitas dan/atau orientasi seksual di Twitter. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana faktor keterbukaan diri pada seseorang yang memiliki cyber account dengan menggunakan konsep self-disclosure. Analisa dilandaskan kepada teori komunikasi antarpribadi, keterbukaan diri dan teori media sosial. Penelitian dilakukan dengan kualitatif dan dengan pendekatan fenomenologi. Sampel yang diambil dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan (purposive sampling). Temuan yang dihasilkan bahwa para individu yang memiliki cyber account beridentitas sebagai biseksual memiliki setidaknya tujuh faktor keterbukaan diri menurut DeVito, oleh karena itu mereka menjadikan autobase ssefnum sebagai tempat aman (safe place) bagi kelompok minoritas LGBT.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Annur, C. M. (2023). Pengguna Internet di Indonesia Tembus 213 Juta Orang hingga Awal 2023. Databooks.Id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/20/pengguna-internet-di-indonesia-tembus-213-juta-orang-hingga-awal-2023
Azzahra, S. R., Octaviani, A., & Dewi, P. (2023). Pengalaman Informasi Pengguna Akun Autobase Twitter @ Sbmptnfess sebagai Sumber Informasi bagi Calon Mahasiswa. 12(2), 109–123.
BBC, N. (2018). Putusan Bersejarah: Makamah Agung India Melegalkan Seks Sesama Jenis. BBC Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45433568.
Cahyani, I. P., & Syaikhah, H. (2023). Studi Fenomenologi : Proses Self disclosure Akun Pseudonim di Twitter Phenomenological Study : Self Disclosure Process of Pseudonymous Accounts on Twitter. 06(02), 137–153.
DeVito, J. A. (2007). The Interpersonal Communication Book (K. Fleming (ed.); 14th Editi). Pearson Education.
Devito, J. A., & Maulana, A. (2018). Komunikasi Antar Manusia (Cet. Ke-1). Karisma Publishing Group.
Farhati, S., & Fitriawan, R. A. (2022). Analisis Wacana Kritis Opini Publik Tentang Lgbt Dalam Autobase Twitter@ tubirfess. EProceedings …, 9(2), 957–965. https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/17769%0Ahttps://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/17769/17517
Febriani, E. (2020). Fenomena kemunculan kelompok homoseksual dalam ruang publik virtual. Komunikologi : Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 17(1), 30–38. https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/view/233
Hamou, Y. (2022). What Does It Mean to Be Sapphic? Them.Us.
Hediana, D. F., & Winduwati, S. (2020). Self Disclosure Individu Queer Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun @kaimatamusic). Koneksi, 3(2), 493. https://doi.org/10.24912/kn.v3i2.6489
Khairani, N., & Rodiah, I. (2023). Kekuatan Media Sosial untuk Meningkatkan Eksistensi LGBT. Journal of Feminism and Gender Studies, 3, 107–120.
Krisanti, E. (2018). Studi Karakter Ekstrovert dan Introvert sebagai Pendukung Perancangan Karakter Film Animasi Pendek. Jurnal Desain, 5(03), 174. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v5i03.2171
Loisa, R., & Setyanto, Y. (2014). Penyingkapan Diri Melalui Internet di Kalangan Remaja (Studi Komunikasi Antar Pribadi). Jurnal Komunikasi, 6(3), 31–43.
Maharani, L., & Hikmah, L. (2015). Hubungan Keterbukaan Diri dengan Interaksi Sosial Peserta Didik d Sekolah Menengah Pertama Minhajuth Thullab Way Jepara Lampung Timur. KONSELI : Jurnal Bimbingan Dan Konseling (E-Journal), 2(2), 57–62. https://doi.org/10.24042/kons.v2i2.1459
Majid, R. A. (2022). Apa Itu CA, PA, RP FA? Empat Jenis Akun di Twitter, Ini Penjelasannya. Kompas Indonesia. https://www.kompas.tv/tekno/324365/apa-itu-ca-pa-rp-fa-empat-jenis-akun-di-twitter-ini-penjelasannya
Mardiana, L. (2020). PENGUNGKAPAN DIRI PENGGUNA AKUN AUTOBASE TWITTER @ SUBTANYARL. Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi, 03(01), 34–54.
Masitoh, I., Supriadi, P., & Marliani, R. (2023). Dampak Kepribadian Introvert dalam Interaksi Sosial. Jurnal Pelita Nusantara, 1(2), 245–249. https://doi.org/10.59996/jurnalpelitanusantara.v1i2.203
Meilinda, N. (2018). Social Media on Campus: Studi Peran Media Sosial sebagai Media Penyebaran Informasi Akademik pada Mahasiswa di Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI. The Journal of Society & Media, Vol 2(No 1), 53–64. https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/61948864/JSM20200131-77345-e2mlw7-with-cover-page-v2.pdf?Expires=1652846481&Signature=gMRFR4RvBiVyl5jHAyTuQJ9OjesM-HZCL9YRTXkHUo7H0hpA6fJEVm0j90pjIXwyyIQYNhJZYNb4pKD4vMzhdakKJs3xEL5x54IK~Mm7WtnycMliaJWYSY3WuhBaA1xwQQe
Oetomo, D. (2001). Memberi Suara Pada Yang Bisu (Cet. Ke-1). Galang Press Yogyakarta.
Pardianti, M. S., & Valiant, V. (2022). Pengelolaan Konten Tiktok Sebagai Media Informasi. Fikom UPI YAI, XXVII(September), 1–19. http://repository.upi-yai.ac.id/4706/1/Pengelolaan Konten Tiktok sebagai Media Informasi.pdf
Perempuan, K. P., & Indonesia, P. A. P. P. K. U. (2015). Laporan Kajian Pandangan Lesbian, Gay, dan Biseksual (LGB) Terhadap Status Gender dan Persamaan Hak Asasi Manusia Di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Rahman, A. (2023). Mendeskripsikan Tipe Kepribadian Ambivert. 3(2), 302–305.
Rin, L. N., & Manalu, R. (2008). Memahami Penggunaan dan Motivasi Akun Anonim Instagram di Kalangan Remaja. Interaksi Online, Vol. 9,(No. 1), 85–97. https://doi.org/https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/interaksi-online/article/view/29570
Riyanto, A. D. (2023). Hootsuite (We Are Social) Indonesian Digital Report 2023. We Are Social. https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2023/.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Swain, K. W. (2007). Gay Pride Needs New Direction. Denver Post. https://www.denverpost.com/2007/06/21/gay-pride-needs-new-direction/
Wallance, M. P. (1999). The Psychology of The Internet. Psychology, Vol. 9(No. 3). https://doi.org/https://doi.org/10.1017/CBO9780511581670
Wibowo, S., & Sukardani, S. P. (2023). Motif Keterbukaan Kelompok Minoritas LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) di Surabaya pada Media Sosial Tiktok. 7, 77–86.