PENGALAMAN KOMUNIKASI DALAM MENYAMPAIAKAN UCAPAN HARI RAYA IDUL FITRI SELAMA PANDEMI COVID-19

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sani Ginanjar

Abstract

Virus Covid-19 di Indonesia masih mewabah hingga memasuki Hari Raya Idul Fitri 1442 H sehingga masyarakat sudah merasakan Hari Raya Idul Fitri yang ke-2 di masa pandemi. Hal ini tentu membuat perbedaan dengan Idul Fitri sebelumnya. Beberapa perbedaan yang dialami masyarakat saat melaksanakan Idul Fitri di tengah pandemi Covid-19, yakni larangan mudik, salat berjamaah, dan sosialisasi agar masyarakat tidak bisa berkumpul dan merayakan seperti biasa. Dengan pengalaman baru ini, peneliti akan melakukan penelitian dengan fokus membahas pengalaman komunikasi masyarakat terkait aktivitas menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri di tengah pandemi. Objek yang dianalisis berupa pengalaman komunikasi masyarakat terkait kegiatan ucapan selamat hari raya idul fitri di masa pandemi Covid-19. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkonstruksi pengalaman tersebut sehingga dapat membangun konvensi antara masyarakat kota Cimahi melalui teknik wawancara dan observasi. Pendekatan yang digunakan adalah menggunakan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data penulisan artikel melalui wawancara langsung dengan masyarakat yang tinggal di wilayah kota Cimahi. Penelitian ini menemukan pengalaman yang berbeda dalam kegiatan saat Idul Fitri. Dimana perayaan Idul Fitri harus sesuai dengan protokol kesehatan. Peneliti menemukan perbedaan aktivitas ucapan selamat Idul Fitri yaitu antara orang yang positif virus dengan yang negatif virus Covid-19. Masyarakat yang positif terdampak Covid-19 tentu tidak bisa keluar rumah, hanya bisa mengucapkan Idul Fitri melalui gambar atau tulisan yang dipasang di pagar rumahnya sebagai ucapan selamat Idul Fitri. Adapun orang-orang negatif yang tidak terpapar, mereka berkumpul di lapangan dan sambil berjalan tetapi tidak dikatakan menggunakan bahasa tubuh atau berkomunikasi secara nonverbal.


 

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

References

Arnus, S. H. (2015). Computer Mediated Communication (CMC). Pola Baru Berkomunikasi. Al-Munzir, 8(2), 275–289. Retrieved from https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-munzir/article/view/744/680
Aunilah, R. (2021). Determinisme Teknologi: Perayaan Idul Fitri di Saat Pandemi. Sahafa Journal of Islamic Communication, 3(1), 1-12. Retrieved from 10.21111/sjic.v3i1.4616
Creswell, J. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
Christin, M., Hidayat, D., & Rachmiatie, A. (2021). Construction of Social Reality for Physical Distancing During the COVID-19 Pandemic. Jurnal Komunikasi, 13(1), 1. https://doi.org/10.24912/jk.v13i1.9612
Hasibuan, I.W. (2020). Komunikasi Nonverbal Guru pada Murid Tunarungu dalam Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi SosiaL. PERSPEKTIF, 9(1), 19-26), Retrieved from 10.31289/perspektif.v9i1.2584
Muhyiddin. (2020). Covid-19, New Normal, dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia. Jurnal Perencanaan Pembangunan: The Indonesian Journal of Development Planning, 4(2), 240–252. https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.118
Rahayu, N.F.S. (2021). Kebijakan Pemerintah dan Tradisi Mudik Lebaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Supremasi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum, & Pengajarannya, 16(1), 64-74, Retrieved from https://ojs.unm.ac.id/supremasi/article/download/20342/10962
Silviani, I., Pardede, I. F., & Sembiring, D. C. (2020). Komunikasi nor Dalam New Normal. Jurnal Message Komunikasi, 9(1), 82–87.
Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualititatif. Bandung: CV Alfabeta.
Zamroni, M. H., Tantrika, C. F., & Sari, R. A. (2017). Penerapan Model Linear Programming Dan Penjadwalan Produksi Seragam Sekolah dan Busana Muslim Anak Untuk Maksimasi Keuntungan. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, Vol. 5 No. 8.