Polemik Kepemilikan Asing di Industri Pariwisata: Antara Investasi dan Kedaulatan

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Acep Rohendi

Abstract

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor strategis dalam perekonomian Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menarik investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI). Namun, masuknya kepemilikan asing dalam industri ini memunculkan polemik antara kebutuhan akan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan terhadap kedaulatan nasional. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis dinamika kepemilikan asing di sektor pariwisata, dengan menyoroti keuntungan ekonomi yang ditawarkan oleh investasi asing serta risiko yang dapat mengancam kedaulatan negara, khususnya dalam hal penguasaan sumber daya lokal, arah kebijakan, dan identitas budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual, untuk mengkaji berbagai regulasi terkait, seperti Undang-Undang Penanaman Modal, Undang-Undang Kepariwisataan, serta Peraturan Presiden tentang Daftar Positif Investasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun FDI memberikan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur dan penciptaan lapangan kerja, lemahnya regulasi dan pengawasan dapat menyebabkan dominasi asing atas aset strategis nasional. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang seimbang antara mendorong investasi dan menjaga kedaulatan. Artikel ini memberikan rekomendasi strategis bagi pembuat kebijakan untuk menata ulang regulasi kepemilikan asing agar tetap berpihak pada kepentingan nasional.


 


The tourism industry is one of Indonesia’s strategic economic sectors with significant potential to attract foreign direct investment (FDI). However, the influx of foreign ownership in this sector raises a polemic between the need for economic growth and the protection of national sovereignty. This article aims to analyze the dynamics of foreign ownership in the tourism sector by highlighting the economic benefits of foreign investment and the risks it poses to sovereignty, particularly in terms of control over local resources, policy direction, and cultural identity. This study employs a normative legal research method, using statutory and conceptual approaches to examine relevant regulations, including the Investment Law, Tourism Law, and Presidential Regulations on the Positive Investment List. The findings reveal that although FDI contributes to infrastructure development and job creation, weak regulation and oversight can lead to foreign dominance over strategic national assets. Therefore, a balanced policy is needed to encourage investment while safeguarding sovereignty. This article provides strategic recommendations for policymakers to revise foreign ownership regulations in a way that protects national interests.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rohendi, A. (2025). Polemik Kepemilikan Asing di Industri Pariwisata: Antara Investasi dan Kedaulatan. Jurnal Kajian Pariwisata, 7(1). https://doi.org/10.51977/jiip.v7i1.2068

References

Aisyah, H. (2021). Managing Tourism Resources and Community Involvement.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (2020). Laporan Realisasi Penanaman Modal Tahun 2019. Jakarta: BKPM.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). (2021). Laporan Realisasi Penanaman Modal Tahun 2020. Jakarta: BKPM.
Cohen, E. (1988). Authenticity and Commoditization in Tourism. Annals of Tourism Research, 15(3), 371-386.
Cohen, E. (2012). Sustainable Tourism and the Local Community: Involving the Host Community in Tourism Development. Tourism Review International, 5(1), 59-65.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Dwyer, L., & Forsyth, P. (2006). International investment and tourism development. Tourism Economics, 12(1), 17-35.
Dunning, J. H. (2000). The Eclectic Paradigm as an Envelope for Economic and Business Theories of MNE Activity. International Business Review, 9(2), 163-190.
Dunning, J. H. (2001). The Eclectic Paradigm of International Production: A Restatement and Some Possible Extensions. Journal of International Business Studies, 19(1), 1-31.
Görg, H., & Greenaway, D. (2004). Much Ado About Nothing? Do Domestic Firms Really Benefit from Foreign Direct Investment? World Bank Research Observer, 19(2), 171–197.
Harrison, D. (2001). Tourism and the Less Developed World: Issues and Case Studies. CABI Publishing.
Hidayat, R. (2018). Investasi Asing dan Kebijakan Penanaman Modal di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Hill, C. W. L. (2010). International Business: Competing in the Global Marketplace. McGraw-Hill Education.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2020). Laporan Statistik Pariwisata Indonesia 2019. Jakarta: Kemenparekraf.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2021). Statistik Pariwisata Indonesia 2019-2021. Jakarta: Kemenparekraf.
Marzuki, P. M. (2011). Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana.
Narula, R., & Dunning, J. H. (2010). Multinational Enterprises, Development and Globalization: Some Clarifications and a Research Agenda. Oxford Development Studies, 38(3), 263-287.
Nurcholis, S. (2020). The Impacts of Foreign Investment on Local Economic Growth. Jurnal Ekonomi Lokal, 9(2), 88-102.
Picard, M., & Robinson, M. (2006). Cultural Tourism in a Changing World: Politics, Participation and (Re)presentation. Channel View Publications.
Pratama, R. (2019). The Impact of Foreign Investment in Bali's Tourism Industry. Bali: Tourism Studies Press.
Rachmawati, E. (2020). Kebijakan Investasi dan Perlindungan Kedaulatan Ekonomi di Sektor Pariwisata. Jurnal Kebijakan Publik, 16(3), 102-115.
Rizal, H. (2018). Local Economic Impacts of Foreign Direct Investment in Indonesia's Tourism Industry. Journal of Economic Development, 12(3), 45-56.
Santoso, A. (2017). Investasi Asing dan Kedaulatan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Penerbit Ekonomi Nasional.
Santoso, B. (2017). Foreign Direct Investment and Tourism Development in Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, 18(2), 120-134.
Setyowati, R. (2022). Regulasi investasi asing dalam sektor pariwisata Indonesia. Jurnal Kebijakan Publik, 15(2), 45-59.
Sembiring, D. (2020). Cultural Erosion in Bali's Tourism Industry: A Study of Local Traditions vs Globalization. Bali Cultural Studies Journal, 5(1), 78-92.
Soekanto, S. (1986). Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.
Sutikno, A. (2021). Social Conflicts in Tourism Development: Case Study in Lombok. Social Studies Journal, 19(2), 120-135.
Suryani, N. K. (2021). Kemitraan Investasi Asing dan Pelaku Usaha Lokal di Sektor Pariwisata Bali. Jurnal Manajemen Bisnis, 15(3), 233-245.
Suryawardani, I., & Lindawati, R. (2018). Dampak investasi asing pada budaya lokal di Bali. Jurnal Antropologi Indonesia, 37(1), 67-80.
Tutik, S. (2020). Cultural and Social Impact of Tourism on Local Communities in Indonesia. Journal of Indonesian Culture, 8(4), 98-114.
Timothy, D. J. (2011). Cultural Heritage and Tourism: An Introduction. Channel View Publications.
Widiatedja, I. G. (2022). Human Rights and Sustainable Tourism Investment in Indonesia. Asian Journal of Tourism Research, 7(1), 34-50.
Zarsky, L. (1999). Havens, Halos and Spaghetti: Untangling the Evidence about Foreign Direct Investment and the Environment. OECD.
Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia. (1945). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 28I ayat (3).
Indonesia. (2007). Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 8 ayat (1).
Indonesia. (2020). Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Pasal 15 ayat (1).
Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Daftar Positif Investasi. Pasal 2 ayat (2); Lampiran DPI 2021.
Kementerian Investasi/BKPM. (2021). Laporan Investasi dan Peraturan Penanaman Modal. Jakarta: BKPM.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2020). Statistik Pariwisata Indonesia 2019. Jakarta: Kemenparekraf RI.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2021). Statistik Pariwisata Indonesia 2019-2021. Jakarta: Kemenparekraf.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2020). Laporan Tahunan Pariwisata Berkelanjutan. Jakarta.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. (2021). Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Daftar Positif Investasi. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.