REPRESENTASI ASPEK FEMINISME PADA BUDAYA ASIA TENGGARA DALAM FILM RAYA AND THE LAST DRAGON

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Panji Firman Rahadi
Gayanti Gayanti
Oki Adityawan
Sandi Destian Pratama

Abstract

Isu kesetaraan gender merupakan fenomena yang masih ramai diperbincangkan hingga saat ini. Hal ini mencakup tentang pandangan pada perempuan berada di bawah kekuasaan laki-laki. Film menjadi salah satu bagian dari media massa yang mempunyai peran yang cukup besar dalam membentuk dan menggiring opini kepada publik. Seperti Disney yang akhir-akhir ini memunculkan karakter perempuan-perempuan hebat pada tokoh animasinya. Raya and The Last Dragon merupakan film pertama yang mengangkat tema kepahlawanan perempuan yang terinspirasi dari budaya Asia Tenggara. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aspek feminisme tersebut pada budaya Asia Tenggara yang terdapat pada tokoh Raya dan Namaari dalam film “Raya and The Last Dragon” menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan metonimi dan metafora.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

How to Cite
Rahadi, P. F., Gayanti, G., Adityawan, O., & Pratama, S. D. (2023). REPRESENTASI ASPEK FEMINISME PADA BUDAYA ASIA TENGGARA DALAM FILM RAYA AND THE LAST DRAGON. Wacadesain, 4(2), 52-61. https://doi.org/10.51977/wacadesain.v4i2.1387

References

Achmad, P. W., & Saputro, K. A. (2017). Kajian Semiotika Terhadap Maskulinitas Dalam Foto Iklan Rokok Gudang Garam Djaja Edisi ‘Rahasia Djaja’tahun 2015. Specta: Journal of Photography, Arts, and Media, 1(2), 149–162.
Ardee. (2013). Keris, Karya Estetis Berdaya Magis. Indonesia Kaya. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/keris-karya-estetis-berdaya-magis/
Auni, H. (2020). Gaya Rambut Undercut: Dulu Dipolitisasi oleh Hitler, Kini Banyak Diminati. Klimisation. https://www.klimisation.com/2020/01/gaya-rambut-undercut-dulu-dipolitisasi-oleh-hitler-kini-banyak-diminati.html
Bove, N. (2021). No Title. Instagram. https://www.instagram.com/p/CMd8XeLgnl9/
Diani, A., Lestari, T. M., & Maulana, S. (2017). Representasi Feminisme dalam Film Maleficent. Protvf, 1(2), 139–150.
Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019). Memahami makna seni dalam pencak silat. Panggung, 29(3).
Fauzi, N. A. (2019). CAPTAIN MARVEL: Kesetaraan Gender dalam Perspektif Tokoh Superhero. Spectā: Journal of Photography, Arts, and Media, 3(2), 73–79. https://doi.org/10.24821/specta.v3i2.2957
Fitriani, A. (2015). Gaya kepemimpinan perempuan. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 11(2), 1–22.
Forceville, C. (1996). Pictorial Metaphor in Advertising. Routledge.
Gaviota, A. (2021). ABC Feminisme: Akar & Riwayat Feminisme untuk Tatanan Hidup yang Adil (P. Alvia, Ed.). Bright Publisher.
Ghony, D., & Almanshur, F. (2007). Metode Penelitian Kualitatif (2nd ed.). Jalasutra.
Gorys Keraf, D. (2009). Diksi dan Gaya Bahasa. Gramedia Pustaka Utama.
Guizerix, J. (2013). From Snow White to Brave: The Evolution of the Disney Princess. Florida Atlantic University, Honors College.
Hasanah, U., & Musyafak, N. (2017). GENDER AND POLITICS: Keterlibatan Perempuan dalam Pembangunan Politik. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 12(3), 409–432.
Irmansyah, D. (2019). Makna Simbolis Busana Pengantin Kerajaan Melayu Tamiang Kec. Seruway.
Karkono, K., Maulida, J., & Rahmadiyanti, P. S. (2020). Budaya Patriarki Dalam Film Kartini (2017) Karya Hanung Bramantyo. Kawruh : Journal of Language Education, Literature and Local Culture, 2(1), 15–27. https://doi.org/10.32585/kawruh.v2i1.651
Maxwell, R., & Gittinger, M. (2012). Textiles of Southeast Asia: Trade, Tradition and Transformation. Tuttle Publishing.
Morales, M. (2020). The Filipino Salakot: Filipino history told through the cultural costume. Natural History Museum: Los Angeles County. https://nhm.org/stories/filipino-salakot
Muhtar, T. (2020). Pencak silat. UPI Sumedang Press.
Oktavianus, P. J. (2018). Analisis Semiotika Ketidakadilan Gender Terhadap Perempuan Dalam Film Marlina Si Pembunuh Empat Babal. JISIP : Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 7(2), 136–147.
Purwoko, H. (2018). Perempuan dalam Medium Film: Membaca Konsep Feminisme dalam Moana. Journal Visioner: Journal of Television, 31–44.
Resmanti, M., & Wirajaya, A. Y. (2022). Representasi Perempuan Dalam Syair Ardan: Kajian Feminisme. Totobuang, Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 10(1), 45–58.
Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme: Pemahaman Awal Kritik Sastra Feminisme. Garudhawaca.
Sardjono, S. (2017). Tracing Patterns of Textiles in Ancient Java (8th–15th century). UC Berkeley.
Satori, D., & Komariah, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif (3rd ed.). Alfabeta.
Setiawan, A. H. (2017). Tubuh Dalam Kuasa Kamera: Tinjauan Kritis Aktivitas Fotografis Lomba Dan Hunting Bersama Memotret Model Di IndonesIA. Specta: Journal of Photography, Arts, and Media, 1(1), 1–11.
Smiler, A. P. (2004). Thirty years after the discovery of gender: Psychological concepts and measures of masculinity. Sex Roles, 50(1), 15–26.
Tong, R. P. (2010). Feminist Thought; Pengantar Paling Komprehensif Kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis. Jalasutra.
Traditional clothes of women in cambodia. (n.d.). Cambodia Travel. Retrieved July 27, 2021, from https://www.travelcambodiaonline.com/travel-news/traditional-clothes-women-cambodia