IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN MELALUI REVITALISASI BUDAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang dipacu dan dioptimalkan di Daerah Istimewa Yogyakarta karena mempunyai potensi wisata yang berdaya saing kuat pada budaya, pesona alam dan kearifan lokal serta kontribusi pada aspek perekonomian dalam penentuan keberhasilan program pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar implementasi pembangunan kepariwsataan melalui revitalisasi budaya yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan pedekatan deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui dua variabel yang diukur dengan indikator masing-masing melalui analisa SWOT. Hasil penelitian berpengaruh besar terhadap implentasi pembangunan kepariwisataan melalui revitalisasi budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu pada aspek agama/ kepercayaan, aspek bangunan, aspek adat-istiadat dan aspek kesenian. Dan pada Growth Strategies menunjukkan hasil yang lebih dominan dan menguntungkan pada faktor Strenght dan Opportunity.
ABSTRACT
Tourism development is one of the sectors that is driven and optimized in the Special Region of Yogyakarta because it has a competitive tourism potential in culture, natural charm and local wisdom as well as contributing to the economic aspect in determining the success of the national development program. The purpose of this study is to determine the extent of the implementation of tourism development through cultural revitalization carried out in the Special Region of Yogyakarta. The research method uses a qualitative descriptive approach. Primary data is obtained through two variables measured by their respective indicators through SWOT analysis. The results of the study have a major influence on the implementation of tourism development through cultural revitalization in the Special Region of Yogyakarta, namely in the aspect of religion/belief, the aspect of buildings, the aspect of customs and the aspect of art. And in Growth Strategies shows more dominant and profitable results in the Strength and Opportunity factors.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Biringkanae, Astriwati. (2022). Revitalisasi Tongkonan Sebagai Daya Tarik Wisata Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Wisata Kole Sawangan. Journal of Tourism and Economic, Vol.5.No.2, Page 186-198.
Moleong, Lexy J,.(2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Nugroho, Iwan. (2019). Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Istimewa Yogyakarta 2012-2025.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2023, Pasal 1 ayat 30 tentang Pengertian Revitalisasi.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pengertian Revitalisasi.
R.Jatinurcahyo, Yulianto dan Brahmanto, Erlangga. (2024). Upaya Pelestarian Bahasa Daerah Pranatacara Sebagai Tradisi Budaya di Desa Wisata Bantul Yogyakarta. Jurnal Kajian Pariwisata, Vol.6.No.1.
Sutiarso, M.A., Areana, K.T.P., Juliantari, N.P.E., & Gunantara, I.M. (2018). Strategi Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya di Desa Selunggung, Karangasem. Pariwisata Budaya: Jurnal Ilmiah Agama dan Budaya. Vol.3 (2).
Sutiyono. (2023). Poros Kebudayaan Jawa. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Sekretariat Negara. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.