http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/issue/feedJurnal Sosial & Abdimas2025-02-13T04:56:01+00:00Sari Susanti[email protected]Open Journal Systems<p><strong>Jurnal Sosial dan Abdimas</strong> pertama publikasi tahun 2019.<br><strong>Jurnal Sosial dan Abdimas</strong> merupakan jurnal hasil penelitian ilmiah dibidang Pengabdian Kepada Masyarakat di Indonesia, dengan artikel tidak pernah dipublikasikan secara online atau versi cetak sebelumnya.<br><strong>Jurnal Sosial dan Abdimas</strong> memiliki versi online dengan jadwal publikasi pada bulan Agustus dan Februari setiap tahunnya. </p> <p>No e-ISSN: <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1561954140">2685-6956</a></p> <p>DOI: <a href="https://doi.org/10.51977/jsa">https://doi.org/10.51977/jsa</a></p> <p>Terindeks: <strong>Google Scholar, Garuda & SINTA 5</strong></p>http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1735Pemanfaatan Google Ads dan Instagram Ads sebagai Strategi Pemasaran untuk Pelaku UMKM2025-02-12T09:06:43+00:00Didin Herlinudinkhaji[email protected]Nindita Erwanti[email protected]Lingga Kurnia Ramadhani[email protected]Dewi Purnamasari[email protected]Nila Masalikul Masruroh[email protected]<p>Usaha mikro kecil menengah (UMKM) perlu memasarkan produk melalui platform digital agar bisa terus berkembang. Salah satu strategi pemasaran yang dapat diterapkan adalah iklan digital. Pelaku UMKM yang ingin cepat meningkatkan pelanggan dan pendapatan dapat beriklan agar membangun kesadaran konsumen adanya usaha dan produk yang dimiliki. Keunggulan menggunakan iklan digital diantaranya peningkatan jangkauan pemasaran, target audiens yang efektif, hasil yang terukur, dan efektivitas biaya. Banyak sarana yang dapat digunakan untuk memasang iklan, Google Ads dan Instagram Ads dapat menjadi media alternatif untuk menerapkan strategi tersebut. Namun demikian, para pelaku UMKM jarang memahami hal itu karena cenderung dianggap kompleks. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus mengajarkan periklanan digital melalui Google Ads dan Instagram Ads kepada pelaku UMKM. Kegiatan dilakukan dengan cara mendampingi para pelaku UMKM di desa Mangunsari, kecamatan Gunungpati, kota Semarang. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan menerapkan iklan digital melalui Google Ads dan Instagram Ads.</p>2025-02-10T03:45:18+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1616Psikoedukasi Pencegahan dan Penanganan Bullying di SMP Negeri X 2025-02-12T09:06:43+00:00Iyulen Pebry Zuanny[email protected]Karjuniwati Karjuniwati[email protected]Nasruddin Nasruddin[email protected]Muslim Muslim[email protected]Muhammad Alka[email protected]<p>Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan Tingkat sekolah yang rentan mengalami Bullying, bila tidak segera ditangani maka akan berlanjut ke tingkat SMA dan Perguruan Tinggi. Salah satu SMP di bagian Aceh wilayah Tengah yaitu SMPN X merupakan salah satu sekolah dengan Tingkat bullying yang berat berdasarkan laporan Guru, Kepala Sekolah dan Petugas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Aceh (DP3A) pada awal tahun 2024. Hasil survey yang dilakukan pada 49 siswa SMPN X menunjukkan sebanyak 41 siswa pernah mengalami bullying baik secara fisik, verbal dan seksual. Jenis bullying yang paling banyak dialami siswa yaitu bullying verbal yakni 30 siswa, bullying fisik sebanyak 10 siswa sedangkan yang pernah mengalami bullying verbal dan seksual sebanyak 1 orang. Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry melakukan pengabdian masyarakat melalui psikoedukasi pencegahan dan penanganan bullying pada 49 siswa yang terdiri dari 26 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Hasil psikoedukasi menunjukkan bahwa siswa mengalami antusias dan peningkatan pemahaman mengenai dampak dan Upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi bullying.</p>2025-02-10T03:45:34+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1448Pengembangan Kapasitas Kewirausahaan Berbasis Digitalisasi Untuk Meningkatkan Kemandirian Siswa Disabilitas2025-02-12T09:06:43+00:00Risma Wira Bharata[email protected]Yulida Army Nurcahya[email protected]Yudhi Arnandha[email protected]<p>Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan siswa penyandang disabilitas di SLB YPPALB Kota Magelang antara lain: keterbatasan disabilitas dalam mobilitas, belum adanya dorongan untuk mengembangkan diri, kurangnya pelatihan dari pemerintah terkait keterampilan disabilitas, tingkat kompetensi disabilitas masih kurang, dan tingkat produktifitas masih rendah. Pengabdian ini bertujuan untuk mencapai kesejahteraan penyandang disabilitas dengan meningkatkan kemandirian mengenai hal-hal terkait (a) motivasi kewirausahaan era digital berdasarkan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya, (b) pengenalan perencanaan bisnis untuk memulai usaha, dan (c) pembuatan business model canvas dengan aplikasi digital. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, tutorial, dan diskusi. Luaran wajib dari program ini adalah siswa disabilitas SLB YPPALB Kota Magelang mempunyai motivasi kewirausahaan era digital dan siswa disabilitas SLB YPPALB Kota Magelang mempunyai dokumen perencanaan bisnis dengan aplikasi digital. Luaran tambahan pada penelitian ini adalah publikasi jurnal nasional terakreditasi.</p>2025-02-10T03:45:52+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1776Ploting Titik Koordinat Situs Megalitikum Pokekea Dengan Global Positioning System (GPS)2025-02-12T09:06:43+00:00Rendra Zainal Maliki[email protected]Iwan Alim Saputra[email protected]Khairurraziq Khairurraziq[email protected]Arifuddin Abd Muis[email protected]Syafrida Selfiardy[email protected]<p>Teknologi <em>Global Positioning System</em> (GPS) merupakan salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk menentukan titik lokasi suatu tempat di permukaan bumi. Salah satu dari <em>tools</em> yang ada dalam GPS yaitu penentuan koordinat. Penentuan lokasi koodinat ini penting bagi seorang geografer untuk menandai dan membuat titik di suatu tempat. Tujuan pengabdian ini yaitu membuat <em>ploting</em> titik koodinat dengan GPS pada situs cagar budaya Megalit Pokekea. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian dan pengaplikasian ilmu geografi kepada mahasiwa melalui pendampingan langsung di lapangan. Hasil pengabdian yaitu penentuan titik koordinat Situs Megalitikum Pokekea dengan <em>Global Positioning System</em> (GPS) berada pada 141<sup>0</sup>25’582” LS dan 120<sup>0</sup>12<sup>’</sup>45.966” dan UTM 51 S. Hasil pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan <em>output</em> peningkatan <em>soft skill</em> bagi mahasiswa dalam mengoperasikan GPS khususnya dalam penentuan koordinat lokasi di suatu tempat.</p>2025-02-10T03:46:05+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1736Memperkuat Kerukunan Warga Desa Rancamanyar Melalui Keterampilan Komunikasi 2025-02-12T09:06:43+00:00Diny Fitriawati[email protected]Didin Sabarudin[email protected]Rizqi Ghassani[email protected]Gilang Bintang[email protected]Erna Suminar[email protected]<p>Kerawanan yang menyebabkan instabilitas sosial potensial terjadi pada masyarakat transisi. Ciri transisi tergambar jelas pada masyarakat desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Desa yang tengah berubah menuju wujud sebuah kota ini menyimpan berbagai potensi membahayakan. Di antaranya, gangguan pada kerukunan dan kenyamanan lingkungan. Sebagai masyarakat transisi, kesulitan akan dialami ketika harus berubah ke arah suasana baru. Karena menuntut masyarakat untuk mengikuti arus perubahan dan meninggalkan adat dan kebiasaan yang telah lama terbentuk. Di dalam perubahan menuju kebiasaan baru ini terdapat hal paling mendasar, yakni, komunikasi. Ini berkenaan dengan bertebarannya simbol-simbol baru sebagai pembawa perubahan yang harus mendapat pemaknaan yang tepat dari masyarakat. Kemajuan sangat pesat serta merta mengubah kultur dan kebiasaan serta mengubah pola komunikasi yang sudah terbentuk. Menghadapi perubahan tersebut, warga harus memiliki keterampilan komunikasi, baik komunikasi praktis maupun kemampuan memaknai simbol-simbol yang bertebaran di tengah perubahan yang terjadi. Berkenaan dengan itu, dosen Ilmu Komunikasi bersama dengan mahasiswa Ilkom UKRI melaksanakan pengabdian di desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dan keterampilan komunikasi kepada kader dan aktivis masyarakat desa agar mampu memperkuat kerukunan di tengah beragamnya simbol-simbol yang bertebaran sebagai konsekuensi dari heterogenitas penduduk. Agar mencapai tujuan, PKM menggunakan metode ceramah dengan disertai diskusi. Hasilnya, masyarakat desa Rancamanyar berkomitmen memahami realitas perubahan dengan menerapkan sisi keilmuan komunikasi agar terpelihara kerukunan di antara sesama warga masyarakat.</p>2025-02-10T03:46:17+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1928Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Selancar Gawai Sebagai Upaya Preventif terhadap Kekerasan di Era Digital2025-02-12T09:06:44+00:00Gaharani Saraswati[email protected]Mirwan Aji Soleh[email protected]Avini Martini[email protected]Tati Rohayati Apriliana[email protected]Nur Hafidz Muhammad Ilham[email protected]<p>Kegiatan ini dilatarbelakangi munculnya permasalahan di masyarakat tentang kekerasan yang terjadi baik di kalangan anak-anak maupun remaja. Penggunaan gawai pada anak tanpa pendampingan orang tua berakibat anak akan mengakses permainan atau tayangan berindikasi pornografi maupun kurang pantas lainnya. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara mengelola jadwal bermain gawai pada anak dan penguatan nilai-nilai kearifan lokal dalam keluarga sebagai upaya mencegah kekerasan. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari lima tahapan, yakni sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi, serta keberlanjutan program. Berdasarkan hasil analisis data, maka efektivitas program Selancar Gawai terhadap peningkatan pengetahuan mitra tentang pengelolaan dan monitoring jadwal anak dalam bermain gawai serta nilai-nilai kearifan lokal sebesar 0,83 termasuk ke dalam kategori tinggi. pencapaian peningkatan pengetahuan mitra sasaran tentang pengelolaan dan monitoring jadwal anak dalam bermain gawai dan nilai-nilai kearifan lokal sebesar 87,5%.</p>2025-02-12T08:54:45+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimashttp://ejurnal.ars.ac.id/index.php/jsa/article/view/1929Membangun Ekonomi Sirkular Melalui Pengelolaan Sampah Sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Cipameungpeuk2025-02-13T04:56:01+00:00Yusfita Yusuf[email protected]Arifin Arifin[email protected]Muhammad Agreindra Helmiawan[email protected]Rony Hidayat Sutisna[email protected]Novan Bayu Nugraha[email protected]<p>Permasalahan prioritas berdasarkan temuan tim setelah melakukan observasi dalam kegiatan pengabdian ini adalah mengubah <em>mindset</em> masyarakat dalam mengelola sampah. Selama ini paradigma masyarakat dalam mengelola sampah masih sangat konvensional/kuno “KUMPUL – ANGKUT – BUANG”. Paradigm ini, mengakibatkan tumpukan sampah. Permasalahan selanjutnya dalam pengabdian ini adalah revitalisasi Bank Sampah Unit. Selain itu, Selain permasalahan terkait sampah, KK miskin ekstrim di Kelurahan Cipameungpeuk juga sangat tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya program pembinaan yang dapat mengatasi ketiga permasalahan tersebut. Adapun, program yang dipilih adalah membangun ekonomi sirkular melalui pengelolaan sampah. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengubah <em>mindset</em> masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi “PILAH - KUMPUL - JUAL”, terbentuknya kepengurusan baru dan terbangunnya ekonomi sirkular. Metode yang digunakan pada program pengabdian ini adalah gabungan dari metode pelatihan dan pendampingan. Hasil yang diperoleh dari program pengabdian ini adalah kesadaran masyarakat yang meningkat dalam pengelolaan sampah, terbentuknya pengurus baru Bank Sampah Unit Wahana Lestari, terdapat berbagai inovasi dari masyarakat dalam memanfaatkan sampah yang secara langsung program ini meningkatkan pendapatan masyarakat Kelurahan Cipameungpeuk. Program ini tidak hanya selesai selama 4 bulan, tetapi dilakukan pendampingan secara berkelanjutan</p>2025-02-13T04:54:14+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Sosial & Abdimas