Memperkuat Kerukunan Warga Desa Rancamanyar Melalui Keterampilan Komunikasi

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Diny Fitriawati
Didin Sabarudin
Rizqi Ghassani
Gilang Bintang
Erna Suminar

Abstract

Kerawanan yang menyebabkan instabilitas sosial potensial terjadi pada masyarakat transisi. Ciri transisi tergambar jelas pada masyarakat desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Desa yang tengah berubah menuju wujud sebuah kota ini menyimpan berbagai potensi membahayakan. Di antaranya, gangguan pada kerukunan dan kenyamanan lingkungan. Sebagai masyarakat transisi, kesulitan akan dialami ketika harus berubah ke arah suasana baru. Karena menuntut masyarakat untuk mengikuti arus perubahan dan meninggalkan adat dan kebiasaan yang telah lama terbentuk. Di dalam perubahan menuju kebiasaan baru ini terdapat hal paling mendasar, yakni, komunikasi. Ini berkenaan dengan bertebarannya simbol-simbol baru sebagai pembawa perubahan yang harus mendapat pemaknaan yang tepat dari masyarakat. Kemajuan sangat pesat serta merta mengubah kultur dan kebiasaan serta mengubah pola komunikasi yang sudah terbentuk. Menghadapi perubahan tersebut, warga harus memiliki keterampilan komunikasi, baik komunikasi praktis maupun kemampuan memaknai simbol-simbol yang bertebaran di tengah perubahan yang terjadi. Berkenaan dengan itu, dosen Ilmu Komunikasi bersama dengan mahasiswa Ilkom UKRI melaksanakan pengabdian di desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Tujuannya, untuk memberikan pemahaman dan keterampilan komunikasi kepada kader dan aktivis masyarakat desa agar mampu memperkuat kerukunan di tengah beragamnya simbol-simbol yang bertebaran sebagai konsekuensi dari heterogenitas penduduk. Agar mencapai tujuan, PKM menggunakan metode ceramah dengan disertai diskusi.  Hasilnya, masyarakat desa Rancamanyar berkomitmen memahami realitas perubahan dengan menerapkan sisi keilmuan komunikasi agar terpelihara kerukunan di antara sesama warga masyarakat.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##