ANALISIS ISI FILM "THE PLATFORM"
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Perkembangan perfilman sudah berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Bermacam-macam tema sebauh film telah dimunculkan sebagai sebuah sarana hiburan ataupun untuk menyampaikan pesan bagi orang-orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pesan yang disampaikan dari sebuah film “The Platform” dengan cara menganalisis isi (content analysis) secara kualitatif mengenai pemaparan cerita yang disajikan. Film “The Platform” ini yang bergenre horror fiksi ilmiah sosial yang mendeskripsikan tentang seorang relawan yang masuk ke sebuah penjara berbentuk vertikal yang mana di dalamnya terdapat tahanan-tahanan yang serakah. Pesan dalam cerita film “The Platform” ini menyampaikan tentang fenomena kehidupan kapitalis.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Alfonso, R. (2020). "Galder Gaztelu-Urrutia • Director of The Platform". cineuropa.org. Cineuropa. Diakses tanggal 10 September 2022.
Baran, S.J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media dan Budaya (terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.
Berger, P.L., Luckmann, P.L. (1966). The Social Construction of Reality A Treatise in the Sociology of Knowledge. New York: Penguin Books.
Bharata, B.S. (2011). Analisis Isi Kuantitatif, Sebuah Pengantar Untuk Penelitian Teks Komunikasi dalam Mix Methodologi Dalam Penelitian Komunikasi. Aswad Ishak, et. al. (ed.). Badan Litbang ASPIKOM. Yogyakarta: Buku Litera.
Bisnis.com. (2022). Generasi Muda Masih Suka Tonton Film Nasional. https://lifestyle.bisnis.com/read/2020011 6/220/1191082/generasi-muda-masihsuka-tonton-film-nasional
Boombastis.com. “Jenius! Ini 5 Propaganda Terselubung di Balik Film Heroik Amerika” https://www.boombastis.com/propagand a-film-amerika/65061 diakses pada 10 September 2022.
Bungin, B. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa. Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi & Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter, L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana Prenada Media. Hal. 214.
Carlos. (2020). It Had to Show How We Rip Each Other Apart: Galder Gaztelu-Urrutia on His Vertical Class-Warfare Netflix Dystopia The Platform". filmmakermagazine.com. Filmmaker. Diakses tanggal 10 September 2022.
Elvinaro. (2007). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
H.F. Hsieh and Shannon, S.E. (2005). Three Approaches to Qualitative Content Analysis. Thousand Oaks,.California: Sage Publication.
Hilmawan, P. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Hal. 24
History. (2009). First commercial movie screen. https://www.history.com/thisday-in-history/first- diakses pada 10 September 2022.
Krippendorff. K. (2004). Content analysis: an introduction to its methodology (2nd ed.). London: Sage Publications.
liputan6.com. (n.d.). “10 Kartun Disney Ini Ternyata Propaganda Perang?” https://www.liputan6.com/global/read/28 48040/10-kartun-disney-ini-ternyatapropaganda-perang diakses pada 10 September 2022.
Mabruri, A. (2013). Manajemen Produksi Program Acara TV. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Nadie, L. (2019). Media Massa dan Pasar Modal: Strategi Komunikasi Bagi Perusahaan GoPublic. Jakarta: Pustaka Kaji.
Nova, F. (2009). Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo.
Nurbayati, Husnan Nurjuman, Sri Mustika. 2017 ”Konstruksi Media Tentang Aspek Kemanusiaan Pada Poligami (Analisi Isi Terhadap Film Surga Yang Tak DiRindukan)”. Jurnal Riset Komunikasi Vol 8, No 2 (2017). Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hal 103-124
Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Hal. 3-4.
okezone.com.”Ini 5 Film Propaganda Terpopuler” https://nasional.okezone.com/read/2017/ 09/19/337/1779137/ini-5-filmpropaganda-terpopuler diakses pada 10 September 2022.
Onong Uchjana Effendy. 2007. Kamus Komunikasi. Bandung: CV Mandar Maju. Hal. 210.
Rakhmat. J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Romli, K. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: Kompas Gramedia. Hal. 2.
Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.
Susanto, H. (2019). Tumbuh Pesat Indonesia Pasar Potensial bagi Industri Film. https://katadata.co.id/berita/2019/0 3/16/tumbuh-pesat-indonesia-pasarpotensial-bagi-industri-film
Zoebazary. M.I. (2010). Kamus Istilah Televisi dan Film. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 159.
Baran, S.J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media dan Budaya (terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.
Berger, P.L., Luckmann, P.L. (1966). The Social Construction of Reality A Treatise in the Sociology of Knowledge. New York: Penguin Books.
Bharata, B.S. (2011). Analisis Isi Kuantitatif, Sebuah Pengantar Untuk Penelitian Teks Komunikasi dalam Mix Methodologi Dalam Penelitian Komunikasi. Aswad Ishak, et. al. (ed.). Badan Litbang ASPIKOM. Yogyakarta: Buku Litera.
Bisnis.com. (2022). Generasi Muda Masih Suka Tonton Film Nasional. https://lifestyle.bisnis.com/read/2020011 6/220/1191082/generasi-muda-masihsuka-tonton-film-nasional
Boombastis.com. “Jenius! Ini 5 Propaganda Terselubung di Balik Film Heroik Amerika” https://www.boombastis.com/propagand a-film-amerika/65061 diakses pada 10 September 2022.
Bungin, B. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa. Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi & Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter, L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana Prenada Media. Hal. 214.
Carlos. (2020). It Had to Show How We Rip Each Other Apart: Galder Gaztelu-Urrutia on His Vertical Class-Warfare Netflix Dystopia The Platform". filmmakermagazine.com. Filmmaker. Diakses tanggal 10 September 2022.
Elvinaro. (2007). Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
H.F. Hsieh and Shannon, S.E. (2005). Three Approaches to Qualitative Content Analysis. Thousand Oaks,.California: Sage Publication.
Hilmawan, P. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka. Hal. 24
History. (2009). First commercial movie screen. https://www.history.com/thisday-in-history/first- diakses pada 10 September 2022.
Krippendorff. K. (2004). Content analysis: an introduction to its methodology (2nd ed.). London: Sage Publications.
liputan6.com. (n.d.). “10 Kartun Disney Ini Ternyata Propaganda Perang?” https://www.liputan6.com/global/read/28 48040/10-kartun-disney-ini-ternyatapropaganda-perang diakses pada 10 September 2022.
Mabruri, A. (2013). Manajemen Produksi Program Acara TV. Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Nadie, L. (2019). Media Massa dan Pasar Modal: Strategi Komunikasi Bagi Perusahaan GoPublic. Jakarta: Pustaka Kaji.
Nova, F. (2009). Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. Jakarta: Grasindo.
Nurbayati, Husnan Nurjuman, Sri Mustika. 2017 ”Konstruksi Media Tentang Aspek Kemanusiaan Pada Poligami (Analisi Isi Terhadap Film Surga Yang Tak DiRindukan)”. Jurnal Riset Komunikasi Vol 8, No 2 (2017). Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hal 103-124
Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Hal. 3-4.
okezone.com.”Ini 5 Film Propaganda Terpopuler” https://nasional.okezone.com/read/2017/ 09/19/337/1779137/ini-5-filmpropaganda-terpopuler diakses pada 10 September 2022.
Onong Uchjana Effendy. 2007. Kamus Komunikasi. Bandung: CV Mandar Maju. Hal. 210.
Rakhmat. J. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Romli, K. (2016). Komunikasi Massa. Jakarta: Kompas Gramedia. Hal. 2.
Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress.
Susanto, H. (2019). Tumbuh Pesat Indonesia Pasar Potensial bagi Industri Film. https://katadata.co.id/berita/2019/0 3/16/tumbuh-pesat-indonesia-pasarpotensial-bagi-industri-film
Zoebazary. M.I. (2010). Kamus Istilah Televisi dan Film. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 159.