KOMUNIKASI PERSUASIF IBU DAN ANAK DALAM MEMBENTUK PERILAKU POSITIF PADA ANAK USIA 5 - 7 TAHUN
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Perilaku positif yang konsisten pada anak merupakan tanggung jawab orang tua khususnya ibu. Dalam membentuk perilaku positif pada anak, ibu dihadapkan pada pilihan metode yang tepat, khususnya metode komunikasi yang digunakan. Komunikasi persuasif merupakan salah satu metode dalam membentuk perilaku positif pada anak. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana komunikasi persuasif ibu dan anak dalam membentuk perilaku positif yang dilaksanakan anak atas kesadarannya sendiri dan mampu konsisten dalam pelaksanaanya. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan interaksi simbolik, peneliti menginterpretasikan semua data-data penelitian, sehingga mendapat hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Yang mana anak melakukan perilaku positif tanpa terpaksa berdasarkan pemahamannya. Hanya saja pelaksanaannya masih terus dipantau oleh ibu. Pemahaman perilaku positif pada anak berasal dari upaya ibu dalam membentuk perilaku positif tanpa menggunakan paksaan, kekerasan dan juga sanksi-sanksi. Upaya ibu dan pelaksanaan berperilaku positif pada anak dipengaruhi oleh pemaknaan dari keduanya. Dimana peneliti menyimpulkan komunikasi persuasif ibu dan anak dalam membentuk perilaku positif pada anak memang mampu membuat anak melaksanakannya tanpa merasa terbebani dan tidak terpaksa melaksanakannya. Namun makna berperilaku yang dipahami anak masih belum mampu membentuk perilaku positif itu dengan konsisten, karena anak masih sesekali melakukan perilaku negatif dengan atau tanpa alasan yang jelas.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Br Lingga, E. (2017). Police in Persuasice Communication Strategies Increase The Partispasi Society At The Safe House Program in District Sukajadi Pekanbaru. Soebrantas Km, 4(1), 1–15.
Demianus, D., Jufrianto, J., RJ, N., Tonengan, R., & P, S. (2019). Perkembangan Cara Berpikir Anak Di Usia 2-7 Tahun Dengan Menebak Gambar Dan Ukuran Melalui Video Dengan Teori Kognitif. OSFPreprints.
Kosanke, R. M. (2019). Komunikasi, Definisi dan Proses. 7–33.
Mulyana, D., & Solatun. (2008). Metode Penelitian Komunikasi : Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis. Metode Penelitian Komunikasi : Contoh-Contoh Penelitian Kualitatif Dengan Pendekatan Praktis, 27–31.
Muyasaroh, M. (2018). Peran Gender Dalam Pendidikan Multikultural (Kajian Ibu Mendidik Anak Dalam Mengenalkan Nilai-Nilai Multikultural Di Lingkungan Keluarga). Tamaddun, 19(2), 157. https://doi.org/10.30587/tamaddun.v0i0.710
Negeri, M. (2022). Pemberdayaan keluarga melalui komunikasi konseling. 6(1), 102–111.
Nurbani. (2018). Pengertian Komunikasi Antarpribadi dan Kebudayaan sebagai Dasar Memahami Komunikasi Antarpribadi. Komunikasi Antarpribadi, skom4313/m, 1–43.
Ramadhika Dwi Poetra. (2019). BAB II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 1–64. Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Sapitri, N. (2018). Bab III - Metode Penelitian Metode Penelitian. Metode Penelitian, 32–41.
Saputra, L. anggra. (2020). Upt perpustakaan unisba. Http://Elibrary.Unisba.Ac.Id, 1–120. http://elibrary.unisba.ac.id/files/09-1616_Fulltext.pdf
Setiyawan. (2013). Peranan Orang Tua dalam Membina Ibadah Sholat Wajib Anak. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sudirman, M. (2021). Fungsi Dan Peran Ibu Sebagai Pendidik Kodrati Dalam Perspektif Jalaluddin Rakhmat. http://repository.iainbengkulu.ac.id/7773/%0Ahttp://repository.iainbengkulu.ac.id/7773/1/SKRIPSI MEGI SUDIRMAN.pdf
Sugiyono. (2018). Metoda Penelitian kesehatan. 76.
Syahid, I. M. (2015). Peran Ibu Sebagai Pendidik Anak Dalam Keluarga Menurut Syekh Sofiudin Bin Fadli Zain. Skripsi, 1–117.