Nilai Daya Tarik Wisata Tanaman Organik
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
ABSTRAK
Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sayuran organik menjadikan pertanian organik menarik perhatian bagi produsen juga konsumen, sehingga berdampak memiliki daya tarik wisata. Masyarakat lebih menyukai tanaman organik kalaupun harganya lebih mahal, karena masyarakat menyadari tentang pentingnya kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan nilai daya tarik wisata pada tanaman sayuran organik, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, pengambilan data dilakukan kepada delapan orang informan petani dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai daya tarik wisata pada tanaman organik Kampung Cigiringsing dibangun oleh keaslian sayuran organik yang hijau dan rindang dengan lingkungan alam yang sejuk, kemenarikan tergambar melalui aliran air kali yang bersih bebas dari limbah memberikan kesejukan pada lahan tanaman, keberagaman tergambar dari jenis sayuran yang bervariasi dapat memberikan pengetahuan baru bagi pengunjung, keunikan tergambar dari daya tahun sayuran, rasa yang lebih enak, suasana lingkungan dengan udara segar, terhindar dari pestisida, kebersihan tergambar dari lingkungan terbebas dari polusi udara dan air sehingga memberikan kesegaran, keindahan dan kenyamanan serta keamanan tergambar dari rasa aman wisatawan yang berkunjung ke lahan tanaman serta keamanan masyarakat dalam mengkonsumsi sayuran.
ABSTRACT
Growing public awareness of the importance of organic vegetables makes organic farming attract attention to producers as well as consumers so that they have tourism attraction. People prefer organic plants even if they are more expensive, because people are aware of the importance of health. The purpose of this study was to explain the value of tourist attraction in organic vegetable plants, using a qualitative descriptive method, data collection was carried out on eight farmer and consumer informants. The results showed that the value of tourist attraction in the organic plants of Kampung Cigiringsing was built by the authenticity of green and shady organic vegetables with a cool natural environment, the attractiveness is illustrated through the flow of clean river water free of waste providing coolness to the plant land, the diversity depicted from the various types of vegetables can provide new knowledge for visitors, the uniqueness is reflected in the vegetable year's power, the taste is better, the environmental atmosphere with fresh air, avoided from pesticides, cleanliness is reflected in the environment free from air and water pollution so as to provide freshness, beauty and comfort as well as security is reflected in the sense of security of tourists visiting the plantation area and the safety of the community in consuming vegetables.
##plugins.themes.academic_pro.article.details##
References
Budiarti, T., & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat Pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani Dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18(3), 200–207.
Chandra, W. (2018). Pertanian Organik Sebagai Solusi Pertanian Berkelanjutan, (26 Nopember 2018).
Charina, A., Kusumo, R. A. B., Sadeli, A. H., & Deliana, Y. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Penyuluhan, 14(1). https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i1.16752
Gusti Ayu Kade, dkk. (2019). Pengembangan Sayuran Organik Pada Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Di Kota Kendari. Jurnal Abdimas, 22(2), 161–166.
Dipokusumo, B., Hidayati, A., Studi, P., Fakultas, A., & Universitas, P. (2019). CONSUMER ’ S PERCEPTION TOWARDS ORGANIC VEGETABLES Jawaban Sangat setuju Setuju Netral Tidak setuju Sangat tidak setuju Nilai Jawaban, 29(2), 70–78.
Fornell C. Johnson, MD, A. E. (1996). The American Customer Satisfaction Index: Nature, Purpose and Findings. Journal of Marketing, 60.
Husein, E. (2006). Konsep Multifungsi untuk Revitalisasi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Indonesia, 28(5), 1–4.
Idaman, Y. (2012). Sikap konsumen terhadap beras organik. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis (9), Volume 2, 117–126.
Kartawisastra, H. U. (1980). Strategi Klasifikasi Nilai. Jakarta, P3G Depdikbut.
Maarif, S. (2007). Revitalisasi Pendidikan Islam (h. 114). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mayrowani, H. (2012). Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia The Development of Organic Agriculture In Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 30(2), 91–108.
Middleton, V. T. C. (2001). Middleton, Victor T. C. (2001). Marketing in Travel and Tourism, MPG Books(3rd Edition).
Nugroho, W., & Sugiarti, R. (2018). Analisis Potensi Wisata Kampung Sayur Organik Ngemplak Sutan Mojosongo Berdasarkan Komponen Pariwisata 6A. Jurnal Pariwisata Dan Budaya, 35–40.
Pendit, N. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.
Purwadarminta, W. J. S. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Sari, H., & Setiaboedhi, A. P. (2017). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Beli Pangan Organik Melalui Situs Online. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis, 14(1), 54–64. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.54
Suwardjoko, W. (2007). Pariwisata Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung, ITB.
Syarifuddin. (2020a). VALUE OF TOURIST ATTRACTION IN VILLA KANCIL, 08(01), 31–41. Retrieved from http://journal.uinsgd.ac.id/index. php/ijni/ article/ view/8782
Syarifuddin, D. (2018). NILAI CITRA KOTA DARI SUDUT PANDANG WISATAWAN (Studi Tentang Citra Kota Bandung Dampaknya Terhadap Kunjungan Ulang)
Syarifuddin, D. (2020b). NILAI BUDAYA TANAM PADI SEBAGAI DAYA TARIK WISATA. Media Wisata, Volume 18. Retrieved from https://amptajurnal. ac.id/index.php/MWS
Syukur, M. (2012). Apakah Sayuran Organik Lebih Baik daripada Non- Pertanyaan pada subjudul tersebut akan ditinjau dari kandungan residu, (Mayrowani 2012).
Thoha, M. C. (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Utama, I. Gusti Bagus Rai (2014). Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta: Deepublish.
Zaenuri, M. (2012). Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah, Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: e-Gov Publishing.